Gol-gol Terbaik Piala Dunia 1998-2014

Gol-gol Terbaik Piala Dunia 1998-2014

- Sepakbola
Selasa, 22 Jul 2014 14:06 WIB
Gol-gol Terbaik Piala Dunia 1998-2014
Getty Images Sport
Jakarta -

Gelaran Piala Dunia selalu menghadirkan momen-momen ajaib, indah, dan menakjubkan. Berikut ini adalah gol-gol terbaik di pesta sepakbola terbesar dunia tersebut sejak edisi 1998-2014.

Piala Dunia merupakan ajang tertinggi bagi pesepakbola terbaik dunia memamerkan kemampuan. Maka tak heran jika selalu saja pemain-pemain yang menorehkan karya seni berkelas di turnamen empat tahunan tersebut.

Gol adalah salah satu torehan yang paling dinanti. Tak cuma menentukan, gol kerap kali menyajikan elemen kejutan karena tercipta berkat skema atau teknik brilian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini adalah gol-gol terbaik Piala Dunia dalam lima edisi terakhir, yang dirangkum detikSport dari berbagai sumber.

Di Piala Dunia 1998, Belanda berhadapan dengan Argentina pada babak perempatfinal. Der Oranje sempat memperbesar asa lolos ke semifinal setelah Patrick Kluivert mencetak gol di menit ke-12.

Namun La Albiceleste nyatanya tak butuh waktu lama untuk menyamakan kedudukan. Enam menit berselang Claudio Lopez mencetak gol balasan dan skor kembali sama kuat.

Pertandingan selanjutnya berlangsung seimbang, hingga di penghujung laga Dennis Bergkamp mempertontonkan kualitas tekniknya. Saat itu laga sudah masuk ke menit 89'. Penonton barangkali memperkirakan bahwa Belanda dan Argentina akan berlanjut ke babak tambahan, tapi tak demikian.

Frank de Boer mengirimkan sebuah umpan jauh dari tengah lapangan ke dalam kotak penalti Argentina. Lewat sebuah kontrol sempurna, Bergkamp yang dalam kawalan Roberto Ayala menahan bola lantas menipu sang penjaga. Dengan cerdik bola dipantulkan ke tanah melewati kolong kaki Ayala.

Setelah itu Bergkamp tak bisa dihentikan. Dengan dingin dia menyelesaikan aksinya, menaklukkan kiper Carlos Roa.

Di Piala Dunia 2002 Korea dan Jepang, Brasil sukses jadi juara. Satu torehan istimewa dari Edmilson turut mengantarkan Selecao ke kesuksesan tersebut.

Dalam edisi Piala Dunia pertama di benua Asia ini, Brasil tergabung di Grup C bersama Turki, Kosta Rika, dan China. Tim yang saat itu diasuh oleh Luiz Felipe Scolari itu mengawali fase grup dengan kemenangan, masing-masing 2-1 atas Turki dan 4-0 atas China.

Brasil pun datang ke laga terakhir kontra Kosta Rika dengan tiket fase 16 besar dalam genggaman. Namun begitu sebuah kemenangan bakal menyempurnakan laju mereka di babak grup.

Pertandingan berjalan cukup mudah untuk The Canaries. Dalam 15 menit, mereka sudah unggul dua gol. Edmilson lantas makin membenamkan sang lawan gol spektakulernya di menit ke-38.

Junior mengirimkan umpan silang dari sisi kiri, namun bola sempat membentur kaki salah satu bek Kosta Rika kendati tetap melambung ke tiang dekat. Di sanalah Edmilson sudah menanti setelah merangsek dari lini kedua.

Bola tinggi sekilas tampak bakal sulit disambut Edmilson, apalagi posisi jatuhnya sedikit di belakang punggung. Tapi sang gelandang tak kurang akal. Setelah memutar badan, dia menyambut bola lewat tendangan salto yang mengoyak gawang Erick Lonnis. Gol! Laga ini sendiri berakhir dengan skor 5-2.

Gol cantik tak melulu tendangan jarak jauh, akrobatik, atau setelah melalui gocekan-gocekan. Esteban Cambiasso dan Argentina memeragakan sebuah gol indah yang tercipta berkat skema serangan menawan.

Argentina berhadapan dengan Serbia Montenegro pada laga kedua Grup C Piala Dunia 2006. Kemenangan menjadi penting mengingat mereka harus bersaing dengan Belanda.

Beruntung bagi La Albiceleste, pertandingan berjalan cukup mudah. Baru enam menit berjalan, Maxi Rodriguez sudah membawa mereka unggul. Esteban Cambiasso lantas memberikan pukulan lain untuk sang lawan di menit ke-31.

Setidaknya sembilan pemain terlibat dalam gol ini, lewat rangkaian 25 umpan yang tak terputus. Menerima umpan di depan kotak penalti, Cambiasso menyodorkan bola ke Hernan Crespo yang menanti di dalam area 16 meter.

Crespo yang dalam kawalan ketat kemudian memutuskan tak menahan bola, lewat sebuah sontekan ringan dengan tumitnya bola dikembalikan ke Cambiasso yang berlari ke belakangnya. Serangan rapi ini diakhiri sang gelandang dengan tendangan first time yang menghujam gawang Dragoslav Jevric.

Argentina pada akhirnya menang dengan skor telak 6-0 dan lolos ke babak 16 besar.

Uruguay boleh saja kalah dari Jerman dalam perebutan tempat ketiga di Piala Dunia 2010, namun satu gol cantik Diego Forlan setidaknya memberikan sedikit corengan ke muka tim tuan rumah.

Uruguay tertinggal terlebih dahulu di laga tersebut lewat gol Thomas Mueller. Tapi Edinson Cavani mampu membawa La Celeste kembali menyamakan kedudukan.

Uruguay bahkan sempat menghidupkan asa menang usai membalikkan keadaan lewat gol Forlan di menit ke-51. Umpan silang Egidio Arevalo dari sisi kanan disambut tendangan voli first time oleh Forlan. Bola sempat memantul ke tanah dan tak terduga sama sekali oleh kiper Jerman Hans Joerg Butt.

Meski demikian, Jerman pada akhirnya mampu membalas lewat gol-gol Marcell Jansen dan Sami Khedira. Uruguay pun terpaksa pulang dengan menempati posisi keempat. Sementara Forlan mendapatkan gelar pemain terbaik.

Piala Dunia 2014 menjadi panggung tersendiri untuk penyerang Kolombia James Rodriguez. Pemain 23 tahun itu tak cuma jadi top skorer dengan enam gol, tapi juga mencetak gol terbaik turnamen.

Rodriguez berperan besar mengantarkan Kolombia melaju ke babak perempatfinal, yang akhirnya terhenti oleh Brasil. Salah satu aksinya yang paling terekam adalah gol pertamanya ke gawang Uruguay di babak 16 besar.

Berdiri bebas tak jauh di depan kotak penalti dalam posisi membelakangi gawang, Rodriguez mendapatkan umpan dari Abel Aguilar. Bola kemudian dikontrol dengan dada, dan lewat sebuah gerakan memutar, pemain AS Monaco itu melakukan tendangan voli yang deras masuk ke gawang.

Rodriguez pada prosesnya menegaskan penampilan impresifnya malam itu dengan satu gol lain yang membawa Kolombia menutup laga dengan kemenangan 2-0.

Hide Ads