Moskow dilimpahi matahari saat saya tiba sehari menjelang kick-off Piala 2018. Aplikasi suhu udara di telepon genggam mencantumkan suhu udara sekitar 22 derajat celcius. Namun, angin dingin tetap menusuk tulang saat pesta pembukaan Piala Dunia 2018.
Setelah menjelajahi Stadion Luzhniki dan menyaksikan kick-off Piala Dunia di stadion kembaran Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta serta tinggal di ibu kota Rusia selama enam hari, saya menuju Sochi.
Di kota ini, saya menghampiri dua pertandingan Piala Dunai 2018, Belgia versus Panama (17/6) dan Jerman versus Swedia (23/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya memilih perjalanan udara dari Moskow ke Sochi. Setiba di Bandara Adler-Sochi International Airport, saya disambut teriknya sinar matahari. Anginnya lumayan kencang, namun tak dingin menggigit. Kelembaban di sini juga bikin gerah layaknya di Jakarta.
![]() |
Saat mengecek suhu udara, rupanya tak beda jauh dengan jakarta, sekitar 33 derajat celcius. Diperkirakan saat malam turun hingga 25-27 derajat celcius.
Saya pun mulai maklum kalau Sochi menjadi tujuan utama wisata musim panas bagi orang Rusia maupun traveler dari Eropa. Banyak resor berdiri di daerah Adler sehingga Anda bisa melihat pemandangan indah dari Pegunungan Kaukasus.
Sebagai salah satu tujuan wisata, Adler pun banyak menyediakan tempat penginapan, restauran, dan tentunya juga pusat perbelanjaan. Tapi jika Anda ingin melihat pusat perbelanjaan tersebut, Anda butuh menggunakan angkutan umum seperti bus, taksi, atau kereta ke pusat kota yang jaraknya sekitar 30-45 kilometer.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Fans Peru untuk Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Tanah Asing
Lalu ada juga objek wisata pantai yang sering dikunjungi yakni Sochi Seaport, kawasan pelabuhan dengan berbagai bangunan arsitektur klasik hingga modern. Bangunan-bangunan terkenal di Sochi di antaranya adalah Chatedral of St. Michael The Archangel, Festivalny Concert Hall, Primorskaya Hotel, dan Alexander Pushkin Library.
Selain itu ada juga South Mall of The Seaport yang kerap menyelenggarakan event-event besar seperti perayaan Victory Day, City, hingga perayaan nonton bareng (nobar) Piala Dunia seperti sekarang.
![]() |
Jika Anda ingin bersantai di pantai, jangan lupa untuk membawa pakaian renang karena hanya di Sochi, hal yang tak bisa dilakukan di kebanyakan daerah lain di Rusia. Anda pun bisa menyewa sepeda tradisional, sepeda listrik, hingga otoped untuk menjelajahi pinggiran pantai Sochi.
Untuk menyewa itu harganya pun bervariasi tergantung durasi waktunya. Ada yang mematok harga mulai dari 100 rubl (Rp 25 ribu) per jam hingga sekitar di atas 500 rubl (Rp 75 ribu) untuk memakainya seharian penuh. Jangan lupa juga bahwa Sochi juga punya taman rekreasi layaknya Dunia Fantasi di Ancol yang menyuguhkan beragam jenis permainan.
Seperti kebanyakan di daerah wisata, maka Anda jangan lupa untuk membeli souvenir khas kota Sochi seperti gelang, pernak-pernik, baju, atau tempelan kulkas untuk dibawa sebagai oleh-oleh, Oiya karena bertepatan dengan Piala Dunia, maka seluruh toko cinderamata di sana juga menjual pernak-pernik terkait pesta sepakbola tersebut.
Lalu, bagaimana soal makanan? Jangan khawatir karena seluruh jenis makanan mulai dari Asia, Barat, hingga Rusia tersedia di sini. Untuk kaum muslim pun tersedia makanan halal. Terkait harga pun terbilang masih masuk di akal meski Sochi adalah daerah wisata.
Saya sendiri menjajal restoran Sushi yang terletak sekitar 3 KM dari tempat menginap. Rata-rata sushi di sana dijual mulai dari harga 100 rubel (Rp 22 ribu) hingga paket combo senilai 700-800 rubel (sekitar Rp 150 ribu hingga 160 ribu) untuk sekali makan.
Sochi tak cuma untuk pencinta pantai, karena bagi para petualang dan pecinta alam, kawasan wisata pegunungan Kaukasus siap menyambut para turis khususnya pendaki gunung dan pecinta olahraga ski. Selain itu juga terdapat Taman Nasional Sochi seluas 190.000 hektar dengan berbagai macam flora dan fauna.
Baca Juga: Patut Dicontoh! Aksi Suporter Senegal dan Jepang Bersih-bersih Stadion (mrp/fem)