.webp)
Marshrutka, begitu biasa orang di Rusia menyebut kendaraan yang di Indonesia sejenis dengan angkot itu. Bedanya dengan angkot di Tanah Air, angkot Rusia yang ditemui detikSport di kota Moskow ini lebih menyerupai mobil travel.
Ukuran angkot Rusia ini kira-kira sebesar minibus dengan kapasitas sekitar 18 orang dengan tiga kursi per baris, masing-masing dua di kiri dan satu kanan. Gambar Cristiano Ronaldo dalam sebuah iklan membalut bodi angkot Rusia yang saya coba naiki.
 Salah satu angkot di Rusia (Foto: Mohammad Resha Pratama) |
Pengalaman menjajal naik angkot Rusia ini dimulai dari halte pemberhentian, yang letaknya tepat di seberang apartemen tempat kami menginap. Anda cukup membayar 50 rubel atau sekitar Rp 12.500 untuk mengantarkan ke tempat tujuan akhir yakni stasiun Metro.
Tak perlu repot jika lupa membawa uang tunai. Pembayaran tarif angkot Rusia ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan kartu ATM atau kartu kredit.
Marshrutka ini sendiri sejatinya bukan cuma milik warga Rusia. Angkot seperti ini juga terdapat di berbagai negara Eropa Timur seperti Ukraina, Bulgaria, Armenia, dan Georgia.
 Penumpan di dalam angkot di Rusia (Foto: Mohammad Resha Pratama) |
Di Moskow, Marshrutka mudah ditemui di pinggiran kota. Menurut informasi yang dikumpulkan detikSport, ini berkaitan dengan larangan pemerintah setempat terkait peredaran Marshrutka sejak 2016. Alasannya? Supirnya suka ugal-ugalan!
Apalagi pemerintah Moskow kini juga sudah menyiapkan banyak bus besar berwarna biru dan bus mini untuk mengangkut penumpang dari pinggiran kota yang tak dijangkau Metro.
Jika ingin menjajal Marshrutka, patut diingat bahwa ada jam operasional yang biasanya sedari pukul 06.00 pagi hingga 23.00 malam. Oya, jangan terkejut kalau si supir memaksakan 1-2 penumpang tetap naik, walaupun kapasitas mobil sebenarnya sudah terisi penuh.
(mrp/krs)
