Sekitar dua bulan sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, media-media Inggris kerap memanas-manasi suporter sendiri soal kondisi Rusia yang membahayakan untuk suporter mereka, terutama para Hooligans. Pasalnya, para Hooligans berpeluang besar untuk bentrok.
Bahkan The Football Banning Orders Authority --bagian dari Kementrian Dalam Negeri Inggris-- sempat menyita sekitar lebih dari 1.200 paspor milik Hooligans agar mereka tak bisa datang langsung ke Rusia. Ini demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka jangan heran jika Anda sempat melawat ke Rusia sepanjang Piala Dunia ini, akan sedikit sulit menemukan fans-fans Inggris berkeliaran. Itu pula yang detikSport temui saat dua kali meliput pertandingan The Three Lions di Rusia, yakni melawan Belgia di Kaliningrad dan Kolombia di Moskow.
Saat menghadapi Belgia di Kaliningrad Stadium, fans Inggris boleh dibilang banyak yang datang ke sana. Mungkin karena kota Kaliningrad yang tak begitu besar, maka mudah saja menemukan mereka di sudut-sudut kota dan nyanyian mereka pun terdengar.
Tapi begitu di Moskow saat akan menghadapi Kolombia di Spartak Stadium awal pekan ini, detikSport nyaris sulit menemukan fans Inggris berkeliaran di pusat kota atau bahkan di trem. Saat di stadion pun, fans Inggris yang biasanya "berisik" kalah suara dengan suporter Kolombia.
Hal ini bisa dibilang adalah anomali mengingat Inggris terkenal akan suporternya yang berisik. Bahkan ketika laga-laga melibatkan klub Premier League di Eropa, suporter akan selalu mendukung ke manapun laga tandang.
Untungnya Inggris menang atas Kolombia lewat adu penalti dan lolos ke perempartfinal menghadapi Swedia di Samara akhir pekan ini. Selama di kota tersebut pun, detikSport jarang menemukan fans Inggris berkumpul dan paling hanya sedikit yang berkerumun.
![]() |
Menurut penuturan salah satu fans Inggris yang ditemui bernama Mark dari Swindown, hal ini dikarenakan pemberitaaan berlebihan dari media mereka sehingga suporter khawatir datang ke Rusia.
Tapi pada faktanya Mark dan suporter Inggris lainnya diterima dengan baik. Mark menyebut jumlah suporter Inggris yang datang ke Piala Dunia ini kurang dari setengah jumlah biasanya yang mencapai 15-20 ribu orang di turnamen-turnamen besar.
"Sebenarnya ini gara-gara pemerintah kami dan juga media-media Inggris selalu memberitakan yang buruk-buruk soal Rusia. Kami pun hanya berkisar 5-6 ribu orang yang datang ke sini. Sisanya semua menonton di rumah sambil berharap Inggris juara tentunya," ujar Mark dalam perbincangan dengan detikSport.
"Tapi sejauh ini kabar soal media tidak terbukti benar karena Rusia begitu ramah dengan kami dan orang-orangnya pun baik," sambung Mark.
Tentu menarik membayangkan bagaimana reaksi dan pesta fans Inggris di Rusia andaikan tim kesayangannya benar-benar jadi juara.
Baca juga: Samara: Kota Antariksa, Bukan Sepakbola |