City masih terpuruk di posisi juru kunci Grup D dengan raihan dua poin dari empat pertandingannya. Mereka jadi satu-satunya tim yang belum pernah menang di grup tersebut. Peluang juara Premier League musim lalu itu untuk lolos ke babak 16 besar pun sangat kecil.
Mancini sendiri mulai bersiap seandainya timnya tidak lolos. Ia mengaku sudah menargetkan gelar juara Liga Europa sebagai bidikan berikutnya. Entah apakah ini psy war atau sekadar reverse psychology untuk mengangkat beban dari timnya, hanya Mancini sendiri yang tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
City memang tergolong baru di kancah Liga Champions. Namun, pemain-pemainnya tidaklah sembarangan. Toure dan Carlos Tevez sudah pernah mengangkat trofi Liga Champions. Sementara, Silva sudah pernah mengangkat trofi Piala Dunia.
"Jika Anda punya permain yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia seperti Silva, atau yang sudah memenangi segalanya seperti Yaya Toure, maka menghadapi Real Madrid adalah esensi dari sepakbola," ujar Mancini seperti dilansir Telegraph.
"Ketika Anda masih muda dan baru bermain sepakbola, Anda pasti berpikir 'Saya ingin menghadapi Real Madrid dan Barcelona'. Para pemain besar suka tantangan besar, tapi kami butuh konsentrasi sempurna untuk pertandingan ini."
"Jika kami ingin mengalahkan mereka, kami harus bertahan dengan baik," ucapnya kemudian.
Tiga dari lima gol yang masuk ke gawang City dalam kancah Liga Champions berawal dari situasi bola mati. Mancini, selain menuntut timnya bertahan dengan solid, juga layak memperhatikan hal ini.
(roz/krs)