Laga antara Juventus dan Real Madrid di semifinal Liga Champions akan berarti spesial untuk Andrea Pirlo, yang untuk pertama kalinya bakal bertemu "ayah" atau bisa dikatakan "penciptanya", Carlo Ancelotti.
Menyebut Pirlo tidak bisa dilepaskan dari sosok Ancelotti yang begitu berarti besar untuk perjalanan karier pemain 35 tahun itu. Dari bukan siapa-siapa, Pirlo disulap Ancelotti jadi salah salah satu gelandang terbaik dunia.
Adalah peran deep lying playmaker atau gelandang bertahan di depan empat bek yang bertugas mengatur serangan, jadi salah satu penemuan jitu Ancelotti di dunia kepelatihan. Dan Pirlo sukses jadi "kelinci percobaan" Ancelotti sedekade lebih silam di AC Milan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wajar jika Pirlo begitu berterima kasih kepada Ancelotti yang telah menjadikannya pemain seperti saat ini. Maka itu duel antara Juve kontra Madrid di semifinal Liga Champioins menjadi sangat spesial untuknya.
"Seperti bertemu dengan ayah. Ia sudah mengubah karier saya, memainkan saya di depan pertahanan," ujar Pirlo di Football Italia.
"Kami punya beberapa pengalaman tak terlupakan. Kebersamaan kami di masa lalu begitu erat," sambungnya.
"Dengan pelatih saya saat ini, Max Allegri, saya kataka sekali lagi - saya tidak pernah punya masalah dengannya."
"Ketika saya berada dalam kondisi bagus saya akan bermain. Keputusan saya meninggalkan Milan ketika itu adalah karena ingin mencoba tantangan baru. Saya merasa harus melakukan itu demi diri saya," demikian Pirlo.
Pirlo dkk. akan lebih dulu menjamu Madrid di Juventus Stadium, Rabu (6/5) dinihari WIB sebelum tandang ke Stantiago Bernabeu pekan depan.
(mrp/rin)











































