Leicester dikalahkan MU 1-4 di Old Trafford akhir pekan lalu. Tiga gol yang tercipta ke gawang Leicester bermula dari sepak pojok.
Ranieri menilai hasil itu menjadi indikasi kuat kalau timnya sudah jadi tim yang berbeda dibandingkan musim lalu. Kalau musim lalu Leicester adalah tim yang piawai mengantisipasi situasi bola-bola mati. Sebaliknya, kini mereka sangat lemah soal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ranieri berharap anak asuhnya tak terus-menerus kagok sehingga malah ketakutan sendiri dengan situasi bola mati itu. Apalagi mereka harus tampil menghadapi Porto di King Power Stadium, Rabu (28/9/2016) dinihari WIB dalam lanjutan babak grup Liga Champions.
"Ya, belum lama ini kami kebobolan banyak gol. Saya sudah berbicara dengan para pemain kemarin. Mereka kagok dengan situasi itu karena mendapatkan peringatan dari wasit, tapi itu kan bukan aturan baru. Itu sesuatu yang harus kami patuhi," kata Ranieri seperti dikutip Leicester Mercury.
"Saya tanya kepada para pemain kenapa bisa sampai seperti itu di laga kemarin? Tidak ada perubahan kok! Musim lalu kamilah tim terbaik tapi kini, lihatlah, kami kesulitan degan situasi bola-bola mati. Sekarang kami tertinggal jauh dengan pemuncak klasemen.
"Kekalahan dari Liverpool dan MU masih dalam level yang cukup wajar. Menjadi tidak wajar kalau kami kehilangan cara bermain kami," tutur Ranieri.
(fem/din)











































