PSG yang menang 4-0 di leg pertama 16 besar Liga Champions diunggulkan untuk bisa lolos dari adangan Barca di leg kedua pekan lalu. Apalagi belum ada dalam sejarah tim yang kalah dengan skor setelak itu bisa lolos.
Namun, sejarah justru dicatat Barca ketika mereka menang 6-1 lewat gol Sergi Roberto di menit-menit akhir dan akhirnya melaju ke perempatfinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Termasuk juga dengan City yang menang 5-3 tiga pekan lalu atas Monaco di Etihad Stadium dan gantian melawat ke Stade de Louis II, Kamis (16/3) dinihari WIB besok.
Melihat performa Monaco musim ini yang begitu garang di bawah asuhan Leonardo Jardim, selisih dua gol bukan hal yang sulit dikejar. Apalagi Monaco adalah tim terproduktif di Eropa saat ini dengan 123 gol di seluruh kompetisi.
Belum lagi ancaman Radamel Falcao yang bikin dua gol ke gawang City pada pertemuan pertama. Musim ini Falcao adalah topskorer tim dengan 24 gol.
"Dua gol itu mudah saja dikejar tim seperti Monaco, yang sering menang di liga dengan skor 4-0 atau 5-0," ujar Yaya seperti dikutip Daily Mail.
"Tidak ada yang pernah cukup dalam sepakbola. Anda lihat saja Barcelona dan PSG, saya tidak perlu banyak bicara. Mereka menang 4-0 dan kemudian kalah 6-1," sambungnya.
"Luar biasa. Laga-laga seperti ini Anda tidak pernah bisa membayangkannya. Kami tidak bisa bersantai-santai. Di dalam ruang ganti, laga-laga seperti ini bisa jadi peringatan."
"Usai laga kontra Stoke (Rabu pekan lalu), kami masuk ke ruang ganti dan melihat Barca menang 6-1, Anda tentu tidak menebak Liga Champions bisa seketat itu musim ini. Kami tidak boleh meremehkan Monaco," tutupnya.
(mrp/din)











































