Roma menang 4-2 saat menjamu Liverpool di Olimpico, Kamis (3/5/2018) dinihari WIB pada leg kedua semifinal Liga Champions. Hasil itu belum cukup untuk meloloskan mereka ke final karena masih kalah agregat 6-7.
Baca juga: Fazio: Roma Seharusnya Dapat Dua Penalti |
Selepas pertandingan, salah satu yang dibicarakan adalah beberapa situasi kontroversial. Roma merasa setidaknya melewatkan dua penalti, pertama atas handball Trent Alexander-Arnold lalu atas pelanggaran Loris Karius terhadap Edin Dzeko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Di Francesco tak tertarik dengan pembicaraan tersebut. Dia ingin fokus ke penampilan anak asuhnya, yang disebutnya masih bermain dengan keragu-raguan dan rentan kesalahan.
Dua gol Liverpool sendiri tak terlepas dari kesalahan pertahanan Roma. Gol pertama Liverpool yang dicetak Sadio Mane bermula umpan ceroboh Radja Nainggolan, sementara gol kedua adalah kegagalan kolektif mengantisipasi sepak pojok.
"Saya tak berbicara lantang terhadap UEFA, itu urusan klub. Saya harus berbicara lantang dengan para pemain, yang harus yakin dan menekan kalau ada beberapa menit tersisa dan mengejar gol lain," ujar Di Francesco kepada Mediaset Premium.
"Saya punya kemarahan dan terlebih lagi penyesalan, karena saya sungguh yakin kami seharusnya bisa comeback dan kami membuang waktu. Kami tak boleh berdiri di lapangan cuma untuk berdebat dengan wasit, dia takkan mengubah pikirannya. Jadi kami cuma menguntungkan Liverpool."
"Inilah yang bisa saya tangani dan sesuatu yang bikin saya marah. Jelas 20-25 menit terakhir, sebuah kartu merah dan penalti bisa benar-benar membuat Liverpool terpojok. Tapi kami juga bikin kesalahan-kesalahan dan itulah yang membuat kami harus membayar mahal," imbuhnya dilansir Football Italia.
Baca juga: Pengalaman yang Menumbuhkan Roma |
(raw/cas)