Sebuah Kemenangan Besar Manchester City

Sebuah Kemenangan Besar Manchester City

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 13 Jul 2020 16:09 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - NOVEMBER 29:  A corner flag is seen inside the stadium prior to the Premier League match between Manchester City and Southampton at Etihad Stadium on November 29, 2017 in Manchester, England.  (Photo by Dan Mullan/Getty Images)
Sebuah Kemenangan Besar Manchester City (Getty Images/Dan Mullan)
Manchester -

Manchester City menang banding atas Court of Arbitration for Sport (Cas) alias Pengadilan Arbitrase Olahraga. Itu seperti sebuah kemenangan besar!

Manchester City akhirnya bisa bernafas lega. Mereka akhirnya bisa bermain di Liga Champions musim depan, yang sebelumnya sempat dijatuhi sanksi oleh UEFA di bulan Februari kemarin berupa larangan tampil selama dua tahun di kompetisi Eropa.

Hal itu dikarenakan pelanggaran Financial Fair Play (FFP). Manchester City memanipulasi dana sponsor pada rentang musim 2012 hingga 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak bulan lalu, Manchester City sudah mengajukan banding ke Cas. Hari ini, Senin (13/7) Manchester City memenangi bandingnya.

"Manchester City FC dinyatakan tidak bersalah terkait penyalahgunaan dukungan sponsor. Sayangnya mereka gagal mengkomunikasikannya dengan para pejabat UEFA," ujar pernyataan resmi CAS.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, Manchester City masih dikenai denda. Mereka harus membayar sebanyak 10 juta euro atau setara Rp 163 miliar kepada UEFA.

BBC menulis, hasil banding Manchester City itu bagaikan sebuah kemenangan besar. Tak ayal, City bakal rugi besar kalau tidak bisa tampil di Liga Champions musim depan.

Rugi besarnya itu pertama dari pemasukan klub. Jika tak tampil di Liga Champions, maka mereka tak akan mendapatkan jatah hak siar dan sponsor.

Kedua, dari sisi para pemain. Jika tidak tampil di Liga Champions, Manchester City bisa saja ditinggalkan pemain bintang seperti Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, dan lainnya yang masih ingin berlaga di kompetisi tertinggi antarklub Eropa.

Ketiga, Manchester City masih belum pernah memenangi juara Liga Champions sejak dibeli Sheikh Mansour di tahun 2008 dan disulap jadi klub berisikan pemain top dunia. The Citizens masih penasaran bagaimana rasanya memegang trofi 'Si Kuping Besar'.

MANCHESTER, ENGLAND - JULY 02: Raheem Sterling of Manchester City celebrates with Kevin De Bruyne and Gabriel Jesus after scoring his team's second goal during the Premier League match between Manchester City and Liverpool FC at Etihad Stadium on July 02, 2020 in Manchester, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in all fixtures being played behind closed doors. (Photo by Dave Thompson/Pool via Getty Images)Manchester City belum memenangi Liga Champions sejak disulap menjadi klub top (2020 Pool/Pool)

Maka kini, Manchester City bisa fokus untuk menyelesaikan kompetisi liga. Selain itu, anak-anak asuh Pep Guardiola juga masih bisa melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini.

Mereka masih akan menjalani leg kedua babak 16 besar Liga Champions musim ini menghadapi Real Madrid di Etihad Stadium. Mereka mengantongi kemenangan 2-1 dari leg pertama di Santiago Bernabeu.




(aff/cas)

Hide Ads