.webp)
Manchester City akan berduel lagi dengan Real Madrid di Liga Champions. Pep Guardiola mengakui, Madrid berpengaruh besar dalam perkembangannya sebagai pelatih.
Jauh sebelum membesut Man City, Guardiola mengawali kariernya dengan membesut Barcelona selama empat tahun. Meski sukses merebut 14 trofi juara, Guardiola menjalani periode sarat rivalitas dengan Madrid, terutama saat dibesut Jose Mourinho.
Setelah Guardiola hengkang pada 2012, Madrid semakin mengilap di bawah asuhan Zinedine Zidane. Los Blancos berhasil memenangi empat gelar Liga Champions dalam lima musim, termasuk hat-trick juara pada 2016-2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Guardiola: Klopp Bikin Pusing |
Real Madrid kemudian sempat terpuruk sebelum terangkat lagi setelah kembalinya Zidane pada 2019. Di musim ini, Madrid berhasil menyalip Barcelona dalam persaingan Liga Spanyol untuk merebut titel liga pertamanya sejak 2016/2017.
Reuni pertama Pep Guardiola sebagai Manajer City ditandai dengan kemenangan 2-1 di leg I babak 16 besar Liga Champions. Untuk lolos ke perempatfinal, City hanya butuh minimal hasil seri pada pertandingan leg II di Stadion Etihad, akhir pekan depan.
"Mereka adalah tim yang sangat tangguh, di setiap aspek, dan mereka sudah membantu saya menjadi seorang pelatih yang lebih baik," Guardiola mengungkapkan kepada DAZN.
"Baik dengan Jose Mourinho, dengan [Manuel] Pellegrini, dengan seluruh pelatih yang mereka punya."
"Kalau mereka melakukan apa yang sudah mereka lakukan, memenangi tiga Liga Champions beruntun, merebut dua titel liga dari Barcelona ketika Barcelona di dekade ini mendominasi [LaLiga] tidak seperti orang lain... Saya sangat gembira dengan kesuksesan mereka," Pep Guardiola menambahkan.
(rin/raw)
