Juventus secara mengejutkan disingkirkan Lyon dari Liga Champions. Berikut sembilan fakta terkait duel tersebut.
Juventus harus mengejar ketertinggalan 0-1 saat menjamu Lyon di Allianz Stadium, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB pada leg kedua 16 besar. Lyon unggul duluan di menit keenam lewat penalti Memphis Depay.
Tuan rumah menyamakan skor pada menit ke-41 lewat penalti Cristiano Ronaldo. Ronaldo membuat gol keduanya pada menit ke-60. Juventus menang 2-1 di akhir laga tapi itu belum cukup, karena secara agregat mereka kalah gol tandang 2-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sembilan fakta saat duel Juventus vs Lyon tuntas yang dilansir Opta:
- Juventus untuk pertama kalinya disingkirkan klub Prancis di fase gugur kompetisi Eropa.
- Juventus jadi tim Italia pertama yang disingkirkan tim Prancis di fase gugur Liga Champions setelah Inter menghadapi Marseille pada 16 besar 2011/2012.
- Juventus memenangi partai fase gugur Liga Champions pertamanya setelah tertinggal, untuk pertama kalinya sejak Maret 2018 menghadapi Tottenham Hotspur.
- Juventus kebobolan gol penalti pertama kalinya pada partai kandang Liga Champions. Penalti terakhir yang membobol gawang Biaconeri di kompetisi ini pada Desember 2009, saat menghadapi Bayern Munich dan diambil kiper Jorg Butt.
- Cristiano Ronaldo membuat 67 gol di fase gugur Liga Champions;l sama banyaknya jika Messi (46 gol) di posisi kedua dan Mueller (21 gol) di posisi ketiga digabungkan.
- Cristiano Ronaldo jadi pemain ketiga yang membuat gol di Liga Champions ke gawang lawan yang sama (Lyon) dengan tiga klub berbeda, setelah Jorg Butt vs Juventus dan Ruud van Nistelrooy lawan Bayern Munich.
- Cristiano Ronaldo jadi pemain dengan gol terbanyak dari luar kotak penalti (19 gol) sejak Opta mengumpulkan data pada 2003/2004.
- Cristiano Ronaldo selalu bikin gol dari tujuh pertandingan kandang terakhir di seluruh kompetisi, empat dari penalti.
- Memphis Depay mencetak gol untuk enam laga beruntun di Liga Champions, satu-satunya pemain klub Prancis punya rentetan terpanjang di kompetisi adalah Edinson Cavani - tujuh laga beruntun antara November 2016 hingga Oktober 2017 bersama PSG.
(mrp/ran)