Man City Bikin Pep Guardiola Geregetan Sampai Cabut Rumput

Man City Bikin Pep Guardiola Geregetan Sampai Cabut Rumput

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 16 Agu 2020 06:52 WIB
Manchester Citys head coach Pep Guardiola reacts during the Champions League quarterfinal soccer match between Lyon and Manchester City at the Jose Alvalade stadium in Lisbon, Portugal, Saturday, Aug. 15, 2020. (Miguel A. Lopes/Pool via AP)
Pep Guardiola dibuat geregetan saat Manchester City berhadapan dengan Lyon. (Foto: AP/Miguel A. Lopes)
Jakarta -

Pep Guardiola terlihat sangat geregetan ketika Manchester City kesulitan meladeni Lyon. Guardiola sampai cabut-cabut rumput.

Man City tersingkir dari Liga Champions musim ini setelah kalah 1-3 oleh Lyon pada laga perempatfinal di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Portugal pada Minggu (16/8/2020) dini hari WIB.

The Citizens sebetulnya sangat mendominasi laga ini dengan penguasaan bola 72 persen. Lyon cuma mampu menguasai bola 28 persen. Kevin De Bruyne dkk bahkan melepas 18 tembakan dengan tujuh yang mengarah ke gawang. Lyon cuma bisa membuat tujuh tembakan, namun ada enam yang mengarah ke gawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan ini bikin Guardiola geregetan di sisi lapangan. Ada momen pria asal Spanyol itu sampai terduduk dan mencabut rumput saking kesalnya. Waduh!

ADVERTISEMENT

Apa yang dilakukan Guardiola diledek oleh netizen. Sebagian besar menyebut bahwa manajer dari liga top di dunia dibuat stres oleh klub Liga Petani (Farmers League), yakni ledekan yang terus dialamatkan ke Ligue 1 Prancis beberapa tahun terakhir.

Striker Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, juga membawa-bawa istilah Liga Petani saat mengucapkan selamat kepada Lyon. Tulisan di akun Twitter pribadinya itu dibumbui dengan simbol muka badut.

Istilah Farmers League digunakan untuk menghina Ligue 1 oleh fans dari liga lain. Mereka melontarkan troll atau candaan seolah-olah Ligue 1 diisi orang-orang yang sebenarnya bertani di siang hari dan bermain bola pada malam harinya.

Hal itu dipicu karena Ligue 1 terlihat tidak kompetitif akibat cuma dikuasai oleh satu klub. Dalam beberapa tahun terakhir PSG mendominasi, meski pada masa lampau sempat hanya dikuasai oleh Marseille dan Lyon.




(ran/nds)

Hide Ads