Lini Serang PSG Ngeri Banget, Bagaimana Leipzig Meredamnya?

Lini Serang PSG Ngeri Banget, Bagaimana Leipzig Meredamnya?

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Selasa, 18 Agu 2020 19:17 WIB
LISBON, PORTUGAL - AUGUST 12: Neymar and Kylian Mbappe of Paris Saint-Germain celebrate their sides second goal during the UEFA Champions League Quarter Final match between Atalanta and Paris Saint-Germain at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 12, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)
RB Leipzig menghadapi ancaman lini serangan PSG yang amat subur di semifinal Liga Champions. (Foto: Getty Images/David Ramos)
Lisbon -

Pelatih RB Leipgzig Julian Nagelsmann sadar timnya akan sulit clean sheet saat menghadapi Paris St. Germain. Meski begitu, Leipzig punya cara untuk meredamnya.

Leipzig akan menantang PSG di semifinal Liga Champions. Pertandingan itu akan digelar di Estadio Da Luz, Lisbon, pada Rabu (19/8/2020) dinihari WIB.

Wakil Bundesliga itu akan mencoba menciptakan kejutan. Leipzig dihadapkan pada tantangan besar lantaran Les Parisiens akan tampil full team setelah Kylian Mbappe dikonfirmasi bisa dimainkan lagi menyusul cedera pergelangan kaki belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu artinya, RB Leipzig mesti mencari cara untuk menghentikan trio Neymar-Mbappe-Mauro Icardi. Trisula PSG itu membantu timnya menceploskan 22 gol di sepanjang Liga Champions, produkvitas gol terbaik kedua setelah Bayern Munich (39).

Meski begitu, Die Roten Bullen juga agresif. Walau baru menceploskan 16 gol, Leipzig tercatat sebagai tim dengan jumlah percobaan terbanyak kedua di antara semifinalis (140) dengan 49 on target, sedangkan Les Parisiens membuat 109 percobaan dengan 48 on target.

ADVERTISEMENT

"Tidak realistis untuk mengharapkan kami bisa menjauhkan Paris, dengan striker-striker topnya, dari gawang kami selama 90 menit penuh," Nagelsmann mengatakan dilansir One Football.

"Mereka punya kualitas dalam serangan dan wajar kalau mereka bisa mencetak banyak peluang bagus untuk diri sendiri. Akan penting bagi kami untuk bekerja sebagai unit saat bertahan dan berlari lebih cepat dari tim lawan."

"Seperti yang pernah saya katakan, saya melihat tim mempunyai gairah dan kepercayaan diri yang dibutuhkan agar menemukan cara keluar dari tekanan. Kami memiliki kualitas itu. Kami juga mampu menjaga bola," Julian Nagelsmann menambahkan.

(rin/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads