RB Leipzig Muda dan Berbahaya, PSG Harus Tampil Habis-Habisan

RB Leipzig Muda dan Berbahaya, PSG Harus Tampil Habis-Habisan

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 17 Agu 2020 13:50 WIB
LISBON, PORTUGAL - AUGUST 12: Marquinhos of Paris Saint-Germain celebrates after scoring his teams first goal during the UEFA Champions League Quarter Final match between Atalanta and Paris Saint-Germain at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 12, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Paris Saint-Germain bertemu RB Leipzig di semifinal Liga Champions. (Foto: Getty Images/David Ramos)
Lisbon -

Paris Saint-Germain berjumpa RB Leipzig di semifinal Liga Champions. Les Parisiens harus mengerahkan semua kemampuan melawan tim muda asal Jerman itu.

PSG untuk pertama kalinya berhasil melangkah ke semifinal Liga Champions. Laju oke itu dibuat setelah mengalahkan Atalanta 2-1 secara dramatis.

RB Leipzig menjadi lawan PSG selanjutnya. Duel di semifinal tersebut berlangsung di Da Luz, Lisbon, Rabu (19/8/2020) dini hari WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut catatan Transfermark, Leipzig punya skuad yang sangat muda. Rata-rata usia mereka adalah 24,2 tahun. Leipzig menjadi tim termuda kedua di Liga Champions musim ini setelah KRC Genk. Di sisi lain, PSG punya rataan usia 25,6 tahun--tim tertua di semifinal musim ini.

"Ya itu benar. Mereka adalah tim muda, dan mereka tidak takut, seperti yang telah mereka tunjukkan di Liga Champions musim ini. Mereka bermain bagus," kata bek PSG, Marquinhos, yang dikutip dari situs resmi klub.

ADVERTISEMENT

"Pada pertandingan sebelumnya melawan Atletico Madrid, mereka benar-benar mendominasi permainan, mereka memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, bermain dengan intensitas tinggi, memiliki banyak penguasaan, dan menyerang tanpa rasa takut," sambungnya.

Marquinhos menegaskan bahwa untuk mengalahkan RB Leipzig tak cukup untuk sekadar mengandalkan kemampuan pemain tertentu. PSG diminta tampil oke secara kolektif.

"Jadi, kami tahu harus memberikan yang terbaik. Saat ini, mengandalkan individu tidak membawa Anda ke mana-mana. Kami telah melihat bahwa bermain sebagai sebuah tim, memiliki strategi, dan bermain dengan kekuatan membuat perbedaan besar di lapangan. Jadi, kami hanya harus melakukan yang terbaik dan bermain di level tertinggi kami," ungkap bek asal Brasil itu.

"Kami memiliki pemain berkualitas dan bertalenta, tetapi kami harus bersatu dan saling membantu di lapangan, memberikan semua yang kami miliki, mengerahkan semua upaya dan hati kami untuk apa yang kami sukai, yaitu sepakbola, dan berjuang untuk memenangkan ini," tegasnya.




(ran/cas)

Hide Ads