Taktik Jitu Flick Bikin Coman Jadi Pahlawan Bayern

Taktik Jitu Flick Bikin Coman Jadi Pahlawan Bayern

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 24 Agu 2020 15:45 WIB
LISBON, PORTUGAL - AUGUST 23: Kingsley Coman of FC Bayern Munich celebrates after scoring his teams first goal  during the UEFA Champions League Final match between Paris Saint-Germain and Bayern Munich at Estadio do Sport Lisboa e Benfica on August 23, 2020 in Lisbon, Portugal. (Photo by Manu Fernandez/Pool via Getty Images)
KIngsley Coman menjadi penentu kemenangan Bayern Munich di final Liga Champions (Foto: (Getty Images/Pool))
Lisbon -

Taktik jitu Hansi Flick memainkan Kingsley Coman jadi starter berbuah manis dengan raihan trofi Liga Champions. Keputusan itu mendapat pujian dari Owen Hargreaves.

Bayern bersua Paris Saint-Germain (PSG) di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal pada final Liga Champions 2019/2020, Senin (24/8/2020) dini hari WIB. Dalam laga ini, Hansi Flick menurunkan starter yang sama seperti laga semifinal kecuali menggantikan Ivan Perisic dengan Kingsley Coman.

Keputusan Flick tersebut terbilang berani. Pasalnya, Coman terakhir kali tampil sebagai starter di Liga Champions adalah saat menghadapi Chelsea di leg pertama babak 16 besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjudian pelatih 55 tahun ini kemudian berbuah manis. Coman menjadi penentu kemenangan Die Roten berkat golnya di menit ke-59.

Ia mencetak gol ke gawang mantan timnya lewat sundulan memanfaatkan umpan Joshua Kimmich. Gol tunggal Coman mengantarkan Bayern merengkuh gelar keenam mereka di Liga Champions.

ADVERTISEMENT

Coman yang bermain selama 68 menit sebelum digantikan oleh Perisic tak sekadar mencetak gol. Bermain di sisi kiri penyerang Bayern, Coman juga bekerja keras membantu lini pertahanan. Dikutip dari Opta, pemain asal Prancis ini empat kali memenangi duel, melakukan satu tekel sukses dan satu kali memblok tembakan pemain PSG.

[Gambas:Opta]

Taktik jitu Flick menurunkan Coman sebegai starter ini dipuji oleh mantan pemain Bayern Munich, Owan Hargreaves. Hargreaves yang membawa Bayern menjuarai Liga Champions 2000/2001 juga menyebut Bayern di bawah Flick merupakan mesin yang sulit dihentikan.

Kemenangan di final Liga Champions ini membuat Bayern mencacatkan 21 kemenangan secara beruntun di semua ajang.

"Hansi Flick telah membuat keputusan yang tepat pada momen kunci dan hari ini keputusan itu adalah memainkan Kingsley Coman," kata Hargreaves dikutip dari BT Sport.

"Mereka memanggilnya raja - itulah panggilannya di tempat latihan dan dia adalah raja hari ini."

"Ini adalah salah satu tim Bayern terbesar yang pernah ada. Flick mengubah tim ini menjadi mesin yang sulit tertandingi," jelas pria berpaspor Inggris ini.

(pur/krs)

Hide Ads