.webp)
Real Madrid mengawali lagi kiprahnya di Liga Champions dengan kekalahan. Setelah musim lalu ditaklukkan Paris Saint-Germain, kini ditumbangkan Shakhtar Donetsk.
Madrid menjamu Shakhtar di Alfredo di Stefano Stadium, Rabu (21/10/2020) malam WIB. Seharusnya Shakhtar bukan persoalan bagi Madrid mengingat mereka bermain di kandang sendiri.
Meski demikian, tanpa sejumlah pemain intinya, termasuk Sergio Ramos yang absen dan Karim Benzema yang dicadangkan, Madrid main buruk. Ketika babak pertama usai, gawang Thibaut Courtois sudah kebobolan tiga kali dari gol-gol Tete, Raphael Varane (bunuh diri), dan Manor Solomon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barulah Madrid bangkit di babak kedua lewat dua gol balasan dari Luka Modric dan Vinicius Junior. Semua sudah terlambat karena Shakhtar bisa mengunci kemenangan 3-2 hingga akhir pertandingan.
Bagi Madrid, kekalahan ini tentu mengejutkan karena mereka tampil dominan dengan membuat 12 attempts, lima on goal. Alhasil, Madrid untuk dua musim beruntun, kalah lagi di matchday pertama Liga Champions.
Musim lalu, Madrid juga tumbang dengan skor 0-3 di kandang Paris Saint-Germain. Kali terakhir Madrid mengalami ini pada musim 2005/2006 dan 2006/2007, dari lawan yang sama, Lyon, dengan skor 0-3 dan 0-2.
Catatan buruk lainnya adalah Madrid langsung kebobolan tiga gol di paruh awal laga, pertama kalinya sejak menghadapi Lyon pada September 2005 sekaligus pertama di kandang sejak menghadapi Bayern Munich pada Februari 2000.
Real Madrid tidak biasanya kalah di partai kandang pertamanya di Liga Champions. Sebab mereka selalu menang di 12 musim sebelumnya. Ada lagi catatan buruk untuk Varane, dia jadi pemain dengan jumlah gol bunuh diri terbanyak, yakni dua, sejak 2016/2017.
Duh, kok bisa-bisanya pemegang rekor 13 kali juara Liga Champions punya catatan buruk seperti ini?
Baca juga: Pertanda Buruk untuk Real Madrid |
