Juventus Kurang Agresif!

Juventus Kurang Agresif!

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 25 Nov 2020 10:33 WIB
TURIN, ITALY - NOVEMBER 24: Andrea Pirlo, Head Coach of Juventus watches on prior to the UEFA Champions League Group G stage match between Juventus and Ferencvaros Budapest at Allianz Stadium on November 24, 2020 in Turin, Italy. Sporting stadiums around Italy remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Valerio Pennicino/Getty Images)
Pirlo tak puas dengan penampilan Juventus saat melawan Ferencvaros. Foto: Getty Images/Valerio Pennicino
Turin -

Juventus lolos ke 16 besar Liga Champions usai mengalahkan Ferencvaros 2-1 di matchday empat. Meski menang, pelatih Bianconeri, Andrea Pirlo, tak puas dengan penampilan anak-anak asuhnya.

Di Allianz Stadium, Rabu (25/11/2020) dini hari WIB, Juventus tertinggal lebih dulu lewat gol Myrto Uzuni di menit ke-18. Setelahnya, barulah The Old Lady bangkit.

Sepakan jarak jauh Cristiano Ronaldo berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-35, dan sundulan Alvaro Morata akhirnya mengunci kemenangan di masa injury time babak kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil ini diraih Juventus dengan susah payah. Mereka baru bisa memastikan tiga poin di pengujung laga. Sejumlah peluang pun terbuang sia-sia. Padahal Juventus melepaskan 19 tembakan, namun hanya dua yang berbuah gol.

Tak cuma lambat panas, Juventus juga beberapa kali kurang agresif menyerang wakil Hungaria itu. Ini yang membuat Pirlo mengkritik timnya seusai laga.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin memulai laga dengan sikap yang berbeda, tapi kami juga sadar akan ada kesulitan menanti di laga yang di atas kertas terlihat mudah. Kami kurang menekan di awal laga dan harus mengejar permainan," kata Pirlo kepada Sky Sport Italia.

[Gambas:Opta]

"Pressing pertama kami tak begitu kuat, yang sebetulnya normal setelah banyaknya laga yang kami mainkan, tapi yang penting kami tak boleh longgar dan membiarkan lawan menyerang balik. Beberapa kali hal itu terjadi di babak pertama, meski kemudian bisa mengatasinya."

"Saya mengharapkan lebih dari para pemain, tapi Ferencvaros bermain statis. Kami harus mencoba menggerakkan bola lebih cepat untuk merenggangkan pertahanan mereka. Perpindahan bola kami terlalu lambat, jadinya mereka mudah untuk bertahan."

"Ferencvaros memasang garis tinggi dan membiarkan kami menyerang mereka, tapi kalau kamu tak melakukannya di momen yang tepat, mereka akan mengendalikan permainan. Saat timing-nya pas, kami nyaris selalu berbahaya," ujar allenatore 41 tahun itu.

(adp/krs)

Hide Ads