Lazio Tegang Lawan Bayern Sang Juara Dunia

Lazio Tegang Lawan Bayern Sang Juara Dunia

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Rabu, 24 Feb 2021 10:30 WIB
ROME, ITALY - FEBRUARY 23: Ciro Immobile of SS Lazio competes for the ball with David Alaba of Bayern Munchen during the UEFA Champions League Round of 16 match between Lazio Roma and Bayern MΓΌnchen at Olimpico Stadium on February 23, 2021 in Rome, Italy. (Photo by Marco Rosi - SS Lazio/Getty Images)
Lazio kaah 1-4 dari Bayern Munich di Olimpico. (Foto: Getty Images/Marco Rosi - SS Lazio)
Jakarta -

Lazio kalah telak dari Bayern Munich, dengan penampilan yang diwarnai kesalahan-kesalahan. Simone Inzaghi menyebut Lazio tegang menghadapi juara dunia.

Lazio kalah telak 1-4 dari Bayern Munich di Olimpico, Rabu (24/2/2021) dini hari WIB, dalam partai leg pertama 16 besar Liga Champions. Biancoceleste sudah tertinggal tiga gol di babak pertama usai dibobol Robert Lewandowski, Jamal Musiala, dan Leroy Sane.

Gol bunuh diri Francesco Acerbi memperbesar keunggulan Die Roten di awal babak kedua. Lazio lantas membalas tak lama berselang melalui Joaquin Correa, namun tak bisa berbuat lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih Lazio Simone Inzaghi menyoroti kesalahan-kesalahan fatal timnya, yang berujung gol lawan. Gol pertama Bayern misalnya, adalah buah backpass ceroboh Mateo Musacchio.

Kesalahan dari Patric menjadi penyebab gol ketiga Bayern. Sementara kesalahan antisipasi dari Acerbi yang didahului kegagalan menghentikan tusukan Leroy Sane berakhir dengan gol keempat sang juara dunia.

ADVERTISEMENT

"Sayangnya, kami sudah mengatakan ke para pemain pekan ini bahwa kami harus menampilkan permainan kami sendiri. Kami terlalu merasakan pertemuan ini, kami tegang melawan juara dunia, tapi pada dasarnya kami mencetak tiga dari empat gol mereka," ungkap Inzaghi kepada Sky Sport Italia dikutip Football Italia.

"Kalau penalti diberikan untuk mengubah skor jadi 1-1, itu mungkin mengubah pertandingan, tapi tidak ada yang berjalan sesuai keinginan kami malam ini. Kami bisa belajar dari pengalaman ini untuk tumbuh dan jadi lebih kuat ke depannya."

"Kekecewaan di ruang ganti itu wajar, tapi berada di sini saja sudah merupakan pencapaian buat kami. Di pertandingan-pertandingan level ini, Anda perlu tampil 100%, melakukan segala sesuatunya dengan benar, dan berharap lawan tidak dalam penampilan terbaik," imbuh mantan penyerang tersebut.




(raw/cas)

Hide Ads