Salah satu cerita yang bisa jadi sering diingat fans Liverpool di ajang Liga Champions ialah saat The Reds bisa membalikkan 3 gol AC Milan di babak kedua saat final tahun 2005 silam. Dalam drama adu penalti selanjutnya, Liverpool keluar menjadi kampiun ajang besar antar klub di Eropa tersebut.
Namun sebenarnya ada juga kisah yang tak kalah menarik saat Liverpool bisa mengalahkan Chelsea di semifinal. Adalah satu-satunya gol hantu Luis Garcia di leg kedua semifinal yang akhirnya membawa tim asuhan Rafael Benitez itu menuju final.
Saat itu, baik Chelsea maupun Liverpool sama-sama berpeluang lolos ke babak final karena pada leg pertama di Stamford Bridge laga berakhir imbang 0-0. Garcia yang kini menjadi Duta UEFA tersebut menjadi pahlawan kemenangan The Reds.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol ini bermula dari bola liar sepakan Milan Baros yang disergap oleh Petr Cech. Garcia yang melihat bola terlempar langsung menyambar bola meski sempat dihalangi oleh John Terry. Saat bola bergulir di garis gawang, William Gallas sebenarnya sempat melakukan sapuan, tapi wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Gol Garcia ini banyak diperdebatkan, bahkan sampai saat ini. Saat itu memang belum ada teknologi garis gawang dan Video Assistant Referee (VAR) sehingga sulit untuk menentukan apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Ini lah yang membuatnya disebut gol hantu.
Dalam acara Heineken and UEFA Champions League Hospitality at Home Virtual Experience yang dimoderatori Max Rushden semalam, Garcia menyebut saat itu ia tidak berpikir banyak. Ia yakin melihat bola sudah melewati garis gawang dan tanpa pikir panjang langsung melakukan selebrasi gol.
"Saat mencetak gol itu, saya tidak berpikir banyak. Saya hanya berselebrasi, menikmati momen, berlari dan melompat. Sejujurnya jika kamu ingat itu, saya lihat bola itu sudah goal, sudah masuk ke dalam gawang," ujarnya,
"Awalnya tidak ada satu pun anggota tim saya yang ikut berselebrasi. Mereka menunggu wasit, hingga akhirnya mereka ikut juga berselebrasi," imbuhnya.
Menurut Garcia, pertandingan dan gol tersebut merupakan salah satu momen terbaik dari karier sepak bolanya. Sebab timnya bisa mengalahkan Chelsea yang saat itu sedang kuat-kuatnya dan bisa membawa Liverpool ke final Liga Champion.
"Salah satu momen terbaik dalam karier saya. Gol ini membawa ke final. Wow kita bisa melawan dan mengalahkan Chelsea yang saat itu kuat di premier league," ujarnya.
Sementara itu, Heineken Global Sponsorship Manager, Thomas Mulders menyebut pihaknya sudah lama menjadi sponsor gelaran Liga Champion dan menghadirkan berbagai acara untuk fans sambil menonton pertandingan. Adapun gelaran ini dihadirkan untuk fans bisa berinteraksi salah satu legenda sepak bola yaitu Luis Garcia.
"Saat ini kita tidak bisa menonton pertandingan di stadion, itu tidak mungkin dilakukan. Kami senang menggelar pertemuan eksklusif fans Liga Champion agar bisa berinteraksi dengan salah satu legenda sepak bola. Semoga kita bisa hadir di stadion lagi, menonton tim favorit kita bertanding dari lapangan," ungkapnya.
Sebagai informasi, dalam acara itu Luis Garcia menyapa fans dan menerima pertanyaan yang dilontarkan dari beberapa fans. Lalu ada juga beberapa games dengan para fans yang dilakukan secara virtual.
(akn/krs)