Rencana European Super League sementara ditangguhkan. Ajang itu dinilai bukan hal positif untuk sepakbola.
European Super League sempat digagas 12 klub raksasa Eropa. Mereka adalah Manchester United, Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal, dan Tottenham Hotspur, Juventus, Inter Milan, AC Milan, Real Madrid, Barcelona, serta Atletico Madrid.
Ke-12 klub itu ingin membuat turnamen tandingan Liga Champions. Namun, kecaman berdatangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
European Super League dinilai terlalu eksklusif dan cuma mengejar keuntungan. Selain itu, para klub mengabaikan suara suporter dalam memutuskan bergabung.
Protes masif dari dunia akhirnya membuat beberapa klub mundur. Semua tim dari Premier League, disusul Inter Milan, dan Atletico Madrid, memutuskan menarik dari European Super League.
Kini, tinggal tersisa Real Madrid, Barcelona, dan Juventus yang masih mendukung European Super League, sementara sikap AC Milan masih abu-abu. Bek Barcelona, Gerard Pique, menilai ajang itu memang tak ada sisi positifnya bagi sepakbola.
"Jika saya melihat dari sudut pandang presiden saya, yang dilakukan [Joan] Laporta, Anda berjalan ke dalam keadaan dan finansial yang sangat buruk," kata Pique dalam wawancara dengan Jorge Valdano di Movistar.
"Dia akan membuat keputusan terbaik untuk klub. Saat ini, Barcelona adalah salah satu pendiri Liga Super. Saya pikir situasi keuangan klub memainkan peran yang sangat penting dalam keputusan ini."
"Jika saya melihatnya dari sudut pandang pemain, dari sudut pandang global, saya tidak berpikir itu hal yang positif dalam jangka panjang bagi dunia sepak bola," katanya soal European Super League.