Kritik Liga Champions Baru, Klopp: Tanya-tanya Kami Dulu, dong!

Kritik Liga Champions Baru, Klopp: Tanya-tanya Kami Dulu, dong!

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 24 Apr 2021 08:00 WIB
Liverpools manager Jurgen Klopp gestures during the English Premier League soccer match between Arsenal and Liverpool at the Emirates Stadium in London, England, Saturday, April 3, 2021. (Catherine Ivill/Pool via AP)
Manajer Liverpool Juergen Klopp turut mengecam perubahan format Liga Champions. (Foto: AP/Catherine Ivill)
Jakarta -

Kekecewaan terhadap perubahan format Liga Champions juga diungkapkan Juergen Klopp. Manajer Liverpool itu kesal manajer dan pemain tak dilibatkan pembahasan.

UEFA mengumumkan perubahan format Liga Champions yang akan diterapkan per 2024. Langkah ini diambil sebagai cara menahan klub-klub top dari godaan menggelar European Super League, yang sempat dideklarasikan.

Di Liga Champions yang baru, pesertanya akan bertambah dari 32 menjadi 36. Pada fase grup, para peserta nantinya akan melakoni minimal 10 pertandingan alih-alih enam dalam format sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penambahan peserta dan jumlah pertandingan diharapkan UEFA meningkatkan pemasukan buat klub-klub. Tapi para manajer merespons dengan kritik keras. Keputusan ini dianggap tidak adil untuk para pemain, yang bahkan sudah sangat kelelahan dengan format saat ini.

"Anda tak bisa begitu saja menerapkan 'lebih banyak persaingan'. Bagus banget Liga Super yang baru itu ditarik mundur, tapi Liga Champions yang baru tidaklah bagus," kata Juergen Klopp dikutip BBC.

ADVERTISEMENT

"10 pertandingan alih-alih enam dan tidak ada yang tahu bagaimana menatanya. Pihak yang tak pernah ditanyai adalah para pelatih, pemain, dan suporter. UEFA tidak menanyai kami, Liga Super juga tidak menanyai kami."

"Selalu saja soal 'pertandingan yang lebih banyak'. Liga Champions yang baru ini, apa sih alasannya begitu? Uang...Saya benar-benar tidak tahu bagaimana kami harus menghadapi dengan pertandingan yang lebih banyak."

"Anda tak bisa punya 20 tim di sebuah liga, dua turnamen, 10 pertandingan internasional sebelum Natal. Ini tidak memungkinkan," ujar pria Jerman tersebut.

(raw/ran)

Hide Ads