Presiden Real Madrid Florentino Perez membantah Perbankan JPMorgan menarik dukungannya dari European Super League. JPMorgan disebut cuma butuh waktu menelaah situasi saat ini.
Sebanyak 12 tim menggagas European Super League awal pekan lalu. Klub-klub dari tiga liga top Eropa yang mendirikan kompetisi itu. Tapi, baru dua hari diumumkan, European Super League sudah ditangguhkan.
Penyebabnya adalah resistensi dari banyak pihak yang membuat klub-klub mundur dan akhirnya hanya menyisakan Juventus dan AC Milan dari Italia, serta Real Madrid dan Barcelona dari Spanyol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini tentu menimbulkan pertanyaan untuk banyak pihak, sebetulnya seserius apa European Super League tersebut? Apalagi kompetisi itu kabarnya mendapat pendanaan lebih dari Rp 60 T dari JPMorgan Chase & Co, raksasa perbankan asal Amerika Serikat.
Bahkan setelah gonjang-ganjing European Super League, JPMorgan seperti mengisyaratkan untuk menarik dukungan dari sana. Tapi, Perez selaku inisiator liga super tersebut membantah.
Menurut Perez, JPMorgan hanya butuh waktu untuk mempelajari lebih dalam European Super League dengan segala pro-kontranya. Sebab European Super League dianggap masih jadi jalan terbaik menuntaskan persoalan keuangan klub di tengah pandemi virus corona.
"(JPMorgan mundur) tidak benar, mereka juga belum mundur sama sekali kok. Mereka cuma butuh waktu merefleksikan diri, seperti 12 klub lainnya," ujar Perez seperti dikutip USA Today.
"Jika ada sesuatu yang harus diubah, maka itu akan berubah. Tapi Super League adalah proyek terbaik yang menurut kami bisa dijalankan." sambungnya.