Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer sakit hati usai gagal menjuarai Liga Europa. Tapi, hal itu harus jadi "bahan bakar" untuk bangkit musim depan.
MU menghadapi Villarreal di final Liga Europa, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB. MU jelas diunggulkan karena punya kualitas skuat di atas Villarreal.
Ditambah, MU punya kepentingan mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung sejak 2017, saat mereka memenangi Liga Europa. Celakanya MU sempat kebobolan duluan di menit ke-29 oleh gol Gerard Moreno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, Edinson Cavani lantas menyamakan skor di menit ke-52 dan tidak berubah sampai 120 menit laga tuntas. MU akhirnya harus gigit jari karena kalah adu penalti dengan skor 10-11.
Manchester United lagi-lagi harus memperpanjang nirgelar mereka untuk empat tahun beruntun. Finis kedua di Liga Inggris jadi sia-sia karena Liga Europa dianggap bisa jadi kado hiburan, setelah gagal bersaing dengan Manchester United.
Sudah pasti para pemain MU kini tengah kecewa berat karena takluk dari Villarreal yang berstatus underdog di laga ini. Namun, Cavani dkk. tidak boleh meratapinya lama-lama.
Sebab, Manchester United punya musim 2021/2022 yang akan sangat menentukan dalam perjalanan klub bareng Solskjaer. Ada baiknya kegagalan di final Liga Europa jadi penyemangat untuk tampil trengginas musim depan.
"Kami sangat kecewa. Padahal momen-momen seperti ini adalah paling diingat selama karier Anda sebagai pemain, manajer," ujar Solskjaer seperti dikutip Independent.
"Ada dua cara sih untuk melupakannya. Anda bisa terus menyesali diri sendiri dan liburan saja, jangan pikirkan apapun," sambungnya.
"Atau Anda bisa langsung pulang, lalu memperbaikinya untuk bisa bangkit, kembali lebih kuat, lebih lapar, siap sedari awal karena kami sadar mengawali musim ini dengan tidak bagus."
"Kami tertinggal jauh, terlalu jauh dalam perburuan gelar juara. Jadi kami harus tancap gas sedari awal musim depan," tutup Solskjaer.