Presiden UEFA Sudah Tak Anggap Bos Juventus Ada

Presiden UEFA Sudah Tak Anggap Bos Juventus Ada

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 06 Jun 2021 00:03 WIB
FILE - In this Monday, Dec. 17, 2018 filer, UEFA president Aleksander Ceferin, center, and the Chairman of the European Club Association, ECA, Italys Andrea Agnelli, right, attend the drawing of the matches for the Champions League 2018/19 Round of 16, at the UEFA headquarters in Nyon, Switzerland. The 12 European clubs planning to start a breakaway Super League have told the leaders of FIFA and UEFA that they have begun legal action aimed at fending off threats to block the competition. A letter has been sent by the group of English, Spanish and Italian clubs to FIFA President Gianni Infantino and UEFA counterpart Aleksander Ceferin saying the Super League has already been underwritten by a grant of $5.5 billion from a financial institution. (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Andrea Agnelli saat duduk bersebelahan dengan Presiden UEFA. (Foto: AP/Salvatore Di Nolfi)
Jakarta -

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, memutuskan hubungan persahabatan dengan Andrea Agnelli selaku bos Juventus. Penyebabnya adalah masalah European Super League.

European Super League sudah tak jelas masa depannya. Dari 12 klub pendiri, kini tinggal tersisa yang masih yakin ajang tersebut bisa berjalan: Juventus, Barcelona, dan Real Madrid.

Cikal bakal lahirnya European Super League salah satunya datang dari Agnelli. Selain sebagai presiden Juventus, dia ketika itu merupakan Presiden Asosiasi Klub Eropa (ECA).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ceferin sudah sempat mengakui bahwa dibohongi oleh Agnelli. Pria asal Italia itu mengaku European Super League cuma rumor dan tidak bakal pernah ada, tapi tiba-tiba hal tersebut berbeda dari kenyataannya.

Agnelli malah menjadi salah satu otak lahirnya European Super League. Ceferin, yang sudah sangat dekat dengan Agnelli, merasa dikhianati.

ADVERTISEMENT

"Dalam hal ini, saya dapat menempatkan protagonis ke dalam tiga kategori. Saya menempatkan Andrea Agnelli di urutan pertama. Ini masalah pribadi," kata Ceferin kepada So Foot, yang dikutip dari Football Italia.

"Sejauh yang saya ketahui, pria ini sudah tidak saya anggap. Saya pikir kami adalah teman, tetapi dia berbohong di depan saya sampai menit terakhir di hari terakhir, meyakinkan saya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Faktanya, sehari sebelumnya, dia sudah menandatangani dokumen untuk peluncuran Liga Super," Ceferin menyesali.

Juventus, Barcelona, dan Real Madrid saat ini bisa dicoret dari ajang Liga Champions musim depan. Ketiga klub tersebut harus benar-benar meninggalkan proyek tersebut jika mau terhindar hukuman serius.

"Pada kategori kedua, saya menempatkan para pemimpin yang saya anggap cukup dekat dengan saya dan saya sedih mereka tidak memberi tahu saya sebelumnya apa yang sedang direncanakan," Ceferin menambahkan.

"Dalam kategori ketiga dan terakhir, saya menempatkan mereka yang tidak memiliki kontak istimewa dengan saya. Saya tidak menyalahkan mereka, tetapi mereka juga akan menanggung akibat dari tindakan mereka," tegasnya.




(ran/raw)

Hide Ads