Sami Khedira, Nigel De Jong, dan Nemanja Vidic sedang ikut kursus master eksekutif yang diberikan UEFA kepada eks pesepakbola. Kursus tersebut berjalan tujuh sesi dalam sepekan.
Kursus master eksekutif untuk eks pesepakbola yang diberikan oleh UEFA ini adalah edisi keempat. Total ada 29 peserta termasuk Khedira, De Jong, dan Vidic.
Para pemain tersebut bakal menjalani program 20 bulan, yang bertujuan untuk membekali para eks pesepakbola dari keterampilan permainan olah bola ke keterampilan manajemen di luar lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Master eksekutif ini terdiri dari tujuh sesi satu minggu, diadakan di kota yang berbeda. Siswa akan bekerja pada serangkaian keterampilan yang diperlukan untuk berbagai posisi yang di antaranya adalah manajerial, pemasaran, dan komunikasi.
Selain itu, para pemain yang tidak bekerja dalam organisasi olahraga, harus menyelesaikan pendidikannya dalam tiga bulan untuk memperoleh pengalaman praktek keseharian.
"Saya selalu berpikir ingin menjadi pelatih, tetapi dalam dua tahun terakhir karier saya, saya sedikit berubah pikiran," kata Khediri selaku mantan pemain Real Madrid dan Juventus, yang dikutip dari Corriere dello Sport.
"Saya berpikir untuk menjadi jaksa, direktur olahraga, atau presiden. Saya sangat ingin tahu dan saya selalu ingin membuka pintu, tetapi jika saya harus bertahan di sepakbola, mungkin saya ingin menjadi manajer umum. Saya ingin menciptakan sesuatu atau meningkatkan sesuatu, dan di klub Anda punya waktu untuk melakukan itu. Master eksekutif ini dapat membantu Anda mengeluarkan yang terbaik dan juga mengenal Anda lebih baik," sambungnya.
Rasa keingintahuan Khedira soal bagaimana roda manajemen klub berjalan mulai sangat mencolok saat terjadi pandemi virus corona. Dia sempat bertanya kepada Presiden Juventus, Andrea Agnelli, alasan melakukan pemotongan gaji pemain.
"Saya berbicara dengan presiden dan bertanya kepadanya, 'Mengapa? Apa yang Anda lakukan dengan uang itu?' Saya bertanya berapa banyak karyawan yang dimiliki Juventus, jadi apakah mereka harus menanggung juga karena gajinya jauh lebih kecil dari kami. Jadi berapa banyak (yang) mereka peroleh?" kata kepada Associated Press.
"Apa yang Anda lakukan dengan uang itu? Anda membeli pemain baru atau Anda memecahkan masalah (sehingga) klub bisa bertahan?"
Juventus mungkin salah satu tempat yang baik untuk belajar bagaimana pemain mempengaruhi industri di luar lapangan. Terlebih di sana ada bek Giorgio Chiellini, yang memiliki gelar master dalam bisnis. Pavel Nedved selaku wakil presiden klub adalah diploma matematika.
(ran/nds)