Real Madrid disoroti karena dianggap bermain terlalu pasif saat menghadapi Inter Milan. Pelatih Madrid Carlo Ancelotti menegaskan yang terpenting adalah menang.
Real Madrid menang 2-0 atas Inter Milan dalam laga Matchday 6 Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (8/12/2021) dini hari WIB tadi. Los Blancos memimpin 1-0 di babak pertama berkat Toni Kroos.
Keunggulan jumlah pemain akibat kartu merah Nicolo Barella dimanfaatkan Real Madrid jadi gol kedua pada menit ke-79, yang dibuat Marco Asensio. Kemenangan ini memastikan Madrid lolos sebagai juara Grup D disusul Inter Milan sebagai runner-up.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana pada pertemuan pertama, Madrid tak terlalu agresif menekan Inter Milan. Toni Kroos dkk mengincar peluang dari serangan-serangan cepat dan itu berjalan efektif.
Mereka punya 15 percobaan dengan lima on target plus satu peluang membentur tiang. Sementara Inter punya 17 tembakan dengan hanya tiga yang mengarah ke gawang.
Madrid mencatatkan penguasaan bola sebesar 49% dan memang tak berniat untuk terlalu agresif menekan balik Inter. Carlo Ancelotti tak mau mengambil risiko terlalu besar.
"Inter itu tim kuat, mereka sulit dikontrol karena menyerang dengan baik, menguasai pertandingan, dan jujur kami tidak tertarik untuk menekan jauh hingga area mereka," ungkapnya.
Meski demikian, pendekatan permainan Madrid juga disoroti karena dianggap terlalu pasif. Ancelotti tak mau ambil pusing soal komplain ini karena toh pada akhirnya Madrid menang.
"Ketika Inter mengontrol lebih banyak di babak pertama, kami relatif masih menjaga risiko tetap minimal dan tidak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa, terutama setelah unggul," ujarnya.
"Kami berbahaya dalam serangan balik, bisa saja mendapatkan gol kedua sebelum jeda. Jadi ya pertandingannya berjalan cukup baik."
"Orang-orang agak bersikap kritis dan komplain bahwa Real Madrid tidak mendominasi penguasaan bola. Tapi Anda tak memenangkan pertandingan dengan penguasaan bola, Anda menang kalau bikin gol," kata pelatih 62 tahun ini.
(raw/mrp)