Atletico Dikecam! Dituding Mainkan Taktik Usang

Atletico Dikecam! Dituding Mainkan Taktik Usang

Bayu Baskoro - Sepakbola
Jumat, 08 Apr 2022 10:30 WIB
Atletico Madrids Marcos Llorente, left, fights for the ball with Manchester Citys Rodrigo during the Champions League, first leg, quarterfinal soccer match between Manchester City and Atletico Madrid at the Etihad Stadium, in Manchester, Tuesday, April 5, 2022. (AP Photo/Dave Thompson)
Atletico Madrid 'parkir bus' melawan Manchester City. (Foto: AP/Dave Thompson)
Manchester -

Atletico Madrid memainkan skema bertahan 'parkir bus' menghadapi Manchester City. Gaya permainan tersebut dikecam legenda AC Milan, Arrigo Sacchi.

Leg pertama perempatfinal Liga Champions 2021/2022 mempertemukan Man City vs Atletico di Etihad Stadium, Rabu (6/4/2022). Skuad asuhan Diego Simeone menurunkan formasi 5-3-2 demi meladeni permainan menyerang The Citizens.

Di tengah pertandingan, Atletico kesulitan membendung masifnya tekanan dan serangan Man City. Tim tamu pun mengubah formasi permainan dari 5-3-2 menjadi 5-5-0!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Atletico Madrid menarik mundur dua penyerangnya, Antoine Griezmann dan Joao Felix, ke lini tengah guna membantu pertahanan. Taktik ini membuat Man City kesulitan membongkar pertahanan Los Colchoneros.

Man City bermain sabar dengan melancarkan serangan yang lebih rapi demi bisa menerobos 'parkir bus' Atletico. Tim tuan rumah akhirnya berhasil membobol gawang yang dikawal Jan Oblak pada menit ke-70 lewat gol Kevin De Bruyne.

ADVERTISEMENT

Atletico tetap memainkan permainan defensif dan tak berupaya mengejar ketertinggalan di sisa waktu yang ada. Skor 1-0 untuk Man City bertahan hingga laga tuntas.

Statistik pertandingan memperlihatkan Atletico gagal menciptakan tembakan selama 2x45 menit, berbanding 15 milik Man City (2 on target). Juara bertahan LaLiga itu juga hanya mampu menguasai bola 29 persen saja, kalah jauh daripada The Sky Blues (71 persen).

Penampilan Atletico di Etihad Stadium pun mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak. Mereka menuding Simeone memainkan sepakbola negatif yang tidak memberikan hiburan untuk penonton.

Salah satu yang mengecam taktik Atletico adalah Arrigo Sacchi. Eks pelatih AC Milan itu tidak habis pikir bagaimana bisa klub Spanyol memainkan sepakbola bertahan yang identik dengan catenaccio Italia.

"Mereka memiliki 'catenaccio' dari tahun 60-an, sebuah taktik usang. Sepakbola macam apa ini? Itu tidak memberi Anda kegembiraan bahkan ketika Anda menang," kata Sacchi, dikutip dari Marca.

Real Madrid's Sporting Director Italian Arrigo Sacchi looks at his players during a training session on the eve of their Champions League football match against Juventus, at Santiago Bernabeu stadium in Madrid, 21 February 2005. AFP PHOTO/ JAVIER SORIANO / AFP PHOTO / JAVIER SORIANOEks pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi. (Foto: AFP PHOTO / JAVIER SORIANO)

"Anda menang tanpa pantas mendapatkan itu dan hanya mengandalkan kelicikan. Saya tidak menyukainya dan amat mengejutkan saya bahwa tim Spanyol, yang terbiasa dengan keindahan sepakbola, menerima permainan tersebut," dia menambahkan.

"Simeone memiliki nilai moral yang penting. Dia adalah seorang pemimpin, dia harus berbuat lebih banyak dan lebih percaya pada dirinya sendiri," demikian kata Sacchi.




(bay/nds)

Hide Ads