Manajer Liverpool Juergen Klopp puas dengan kelolosan timnya ke final Liga Champions. Apalagi ini diraih setelah performa jelek di babak pertama.
Liverpool melawat ke Estadio de la Ceramica, Rabu (4/5/2022) dini hari WIB, untuk melakoni leg kedua semifinal Liga Champions kontra Villarreal. Berbekal keunggulan 2-0, Liverpool jadi unggulan.
Namun, tim tamu malah tertekan sedari menit awal dan sudah kebobolan di menit ketiga oleh gol Boulaye Dia. Setelah itu Liverpool kesulitan untuk menciptakan peluang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trio Sadio Mane, Diogo Jota, dan Mohamed Salah tidak mendapat ruang sama sekali. Liverpool malah kebobolan lagi di menit ke-40 saat Francis Coquelin menyundu bola ke gawang.
Liverpool membuang keunggulan dua gol karena agregat jadi 2-2. Performa buruk Liverpool di babak pertama jadi alasannya karena mereka cuma membuat dua attempts tanpa satupun mengarah ke gawang.
Sudah begitu, Liverpool cuma menguasai 49 persen ball possesion dan persentase umpannya rendah sekali, cuma 66,3 persen. Villarreal berhasil membuat Liverpool mati kutu.
"Kami tahu apa yang salah di babak pertama, karena itu terlihat jelas. Kami bahkan tidak tahu mana yang benar dari penampilan kami," ujar Juergen Klopp seperti dikutip Sky Sports.
"Saya bilang kepada Peter Krawietz untuk melihat mana yang bagus dari kami di babak pertama. Lalu kami masuk ke ruang ganti dan dia bilang 'tidak ada'," sambungnya.
"Ini hasil yang luar biasa karena kami merepotkan diri sendiri."
Liverpool tinggal menunggu lawan di Final Liga Champions antara Real Madrid atau Manchester yang baru berlaga Kamis dini hari WIB nanti.