Paris Saint-Germain mesti tersingkir lebih awal di Liga Champions usai kena comeback lawan. Marco Verratti mengatakan, kekalahan melawan Barcelona jadi yang paling menyakitkan.
Di dalam usahanya mengejar mahkota juara Eropa, PSG menghadapi jalan terjal. Untuk ketiga kalinya dalam enam musim, Les Parisiens membuang keunggulannya sehingga didepak Real Madrid dengan agregat 2-3 di babak 16 besar.
Sebelumnya, PSG juga mengalami hal serupa ketika dipaksa memberi jalan ke perempatfinal kepada Manchester United di 2018/18 dan Barcelona di 2016/17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lionel Messi Bikin PSG Makin Cuan |
Namun bagi Verratti, Barca memberikan perasaan terburuk. PSG tampak sudah sejengkal dari kelolosan setelah menang 4-0 di leg pertama, tapi Barcelona membalikkan situasi dengan kemenangan telak 6-1 sehingga berhak melaju dengan agregat 6-5.
Pertandingan itu sendiri diwarnai dengan sejumlah kontroversi. Wasit Deniz Aytekin tampil sangat buruk sehingga luput memberi ganjaran terhadap sejumlah pelanggaran Barca yang berpotensi menguntungkan PSG.
''Comeback Barcelona [adalah ketidakadilan terbesar]," sebut Verratti kepada Le Parisien. "Malam itu, apapun yang terjadi, kami memang kalah, 1-3, 1-4, sudah pasti. Tapi dengan wasit yang berbeda dan VAR, hasilnya tidak akan pernah 1-6."
"Itu adalah ketidakadilan terbesar di mana kami menjadi korbannya, saat itu sangat sulit," lanjut pemain internasional Italia itu.
Verratti dan rekan-rekan setimnya mendapatkan cemoohan dari suporter PSG usai disingkirkan Madrid. PSG dianggap gagal memenuhi ekspektasi, padahal sudah memiliki skuad super usai mendaratkan sederet bintang termasuk Lionel Messi.
"Aku tahu fans sudah menghabiskan banyak uang untuk berlangganan, perjalanan... jadi mereka berhak untuk memberi aplaus atau mencemooh di akhir pertandingan. Tapi memang sulit sih, Madrid, yang adalah tim hebat sudah menyingkirkan kami. Bayangkan jika kami didepak oleh Villarreal seperti Bayern Munich, kami mungkin tidak akan bisa meninggalkan stadion!" cetus Verratti.
(rin/krs)