Ten Hag Dikecam gegara Prioritaskan Ronaldo di Liga Europa

Ten Hag Dikecam gegara Prioritaskan Ronaldo di Liga Europa

Bayu Baskoro - Sepakbola
Sabtu, 08 Okt 2022 06:40 WIB
Manchester Uniteds Portuguese striker Cristiano Ronaldo reacts during the UEFA Europa League group E football match between Cyprus Omonia Nicosia and Englands Manchester United at GSP stadium in the capital Nicosia on October 6, 2022. (Photo by AFP) (Photo by -/AFP via Getty Images)
Cristiano Ronaldo di laga Liga Europa. (Foto: AFP via Getty Images/-)
Manchester -

Erik ten Hag dikecam gegara memprioritaskan Cristiano Ronaldo di Liga Europa. CR7 lebih banyak jadi starter 'Liga Malam Jumat' daripada Premier League.

Ronaldo tampil penuh saat Manchester United bentrok dengan Omonia Nikosia dalam matchday ketiga Liga Europa, Jumat (7/10/2022) dini hari WIB. Setan Merah menang tipis 3-2 atas klub Siprus tersebut.

Ronaldo gagal mencetak gol pada pertandingan kontra Omonia Nikosia. Bintang 37 tahun itu hanya mampu memberi satu assist untuk gol Marcus Rashford.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erik ten Hag sejauh ini selalu menurunkan Cristiano Ronaldo sejak menit pertama dalam pertandingan Liga Europa. CR7 sudah tampil tiga kali dengan koleksi satu gol, yang dibuatnya dari tendangan penalti.

Kepercayaan Ten Hag kepada Ronaldo di Liga Europa berbanding terbalik di Liga Inggris. Manajer MU itu baru sekali memainkan Ronaldo dari enam pertandingan liga yang dijalani.

ADVERTISEMENT

Ten Hag bahkan memarkir Ronaldo dalam Derby Manchester pekan lalu. Manchester United dipaksa mengakui keunggulan Manchester City 3-6.

Dimainkannya Ronaldo dalam pertandingan Liga Europa disorot legenda MU, Paul Scholes. Dia menuding Ten Hag mempermalukan pemilik lima medali juara Liga Champions itu.

"Saya pikir itu hampir lebih tidak sopan memainkan dia pada Kamis malam di Liga Europa. Orang ini adalah superstar dunia," kata Scholes, dilansir dari The Sun.

"Saya tidak mengatakan pada usia 37 tahun dia harus memulai pertandingan, terutama laga-laga besar, tetapi ini adalah kompetisi yang sulit untuk memotivasi diri sendiri. Saya tidak suka mengatakan ini, tetapi itu benar ketika Anda adalah pemain besar di klub besar seperti ini," sambungnya.

"Dia harus mengubah mentalitasnya sekarang, dan karena dia sangat kuat secara mental, dia mestinya bisa mencetak dua gol dan memasukkan dirinya ke dalam tim untuk akhir pekan," demikian kata Paul Scholes.




(bay/ran)

Hide Ads