Trio Penyerang MU Disebut yang Terburuk di Antara Big 6

Gary Neville tak percaya Manchester United sudah kembali ke level terbaiknya, meski sudah ada sinyal membaik. Ia menyoroti lini depan 'Setan Merah'.

Manchester United sempat merangkai hasil tak terkalahkan di sembilan pertandingan beruntun, sebelum akhirnya dihentikan oleh Aston Villa, Minggu (6/11/2022) kemarin. 'Setan Merah' takluk 1-3 di laga tandang tersebut.

Kekalahan dari Villa itu membuat MU kembali harus rendah hati setelah membangun kepercayaan diri yang besar dengan rentetan sembilan laga tanpa kalah. Mantan kapten MU Gary Neville mengaku kurang lebih bisa memperkirakan ini sebab ia belum benar-benar yakin dengan performa Bruno Fernandes dkk.

Meski sudah menunjukkan peningkatan performa, MU masih jauh dari level tim seperti Manchester City. Sehingga ide bahwa rangkaian hasil bagus lalu merupakan tanda MU kembali ke level terbaiknya masih sebatas ilusi.

Salah satu yang butuh perbaikan signifikan menurut Neville adalah lini depan. Trio penyerang utama MU yakni Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Antony, dengan Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho, dan Anthony Elanga sebagai opsi masih belum cukup untuk menggendong tim.

Ia membandingkannya dengan klub Big Six lainnya seperti Tottenham Hotspur, Liverpool, Arsenal, hingga Chelsea. Sebagai catatan, MU musim ini baru mencetak 18 gol, mereka kalah tajam dari 10 tim termasuk selevel Fulham, Leicester City, Brighton & Hove Albion, Brentford, dan Leeds United.

"Trio penyerang United itu paling lemah di antara tim Top 6. Kalau dipikir-pikir, Kulusevski-Kane-Son, United akan menginginkan tiga penyerang itu," ujar Gary Neville dalam siniarnya, seperti dikutip Sky Sports.

"Arsenal punya Saka-Jesus-Martinelli. Liverpool punya Nunez, Diaz, Jota, Salah, dan Firmino, Anda pastinya akan memilih tiga dari deretan pemain itu ketimbang yang dipunyai United. Anda bahkan akan mengambil trio Chelsea."

"Tiga penyerang United juga tak sebagus semestinya, meski Erik ten Hag sudah memeras kemampuan maksimal mereka. Saya enggak tahu ke mana lagi uang klub mengalir, yang dibelanjakan selama empat atau lima musim terakhir. Ada tanda-tanda mereka membaik, tapi belum kembali ke level dulu," imbuh mantan bek kanan tersebut.