.webp)
Liga Super Eropa semakin berpeluang digelar setelah keputusan Pengadilan Uni Eropa. Namun, Manchester United memastikan akan tetap tunduk pada UEFA.
Seperti diberitakan sebelumnya, penggagas European Super League mengajukan tuntutan ke Pengadilan Uni Eropa. Pasalnya, UEFA dan FIFA menentang keras ajang ini dan mengancam akan membekukan klub-klub yang ingin berpartisipasi di Liga Super Eropa.
Pada prosesnya, Pengadilan Uni Eropa memutuskan bahwa UEFA dan FIFA telah melakukan pelanggaran hukum dagang Uni Eropa. Hal ini tentu saja menjadi lampu hijau digelarnya Liga Super Eropa, meskipun di dalam keputusan tersebut tidak disebutkan kompetisi itu berarti otomatis disetujui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MU sendiri pernah menjadi pendukung digelarnya European Super League. Akan tetapi, suporter Setan Merah melakukan protes besar-besaran yang akhirnya membuat pihak klub membatalkan rencananya itu.
Manchester United merespons keputusan Pengadilan Uni Eropa terkait Liga Super Eropa. MU bersikukuh akan terus berkomitmen pada kompetisi-kompetisi UEFA dan Premier League.
"Posisi kami tidak berubah. Kami tetap sepenuhnya berkomitmen untuk berpartisipasi di kompetisi-kompetisi UEFA, dan membangun kerja sama posisit dengan UEFA, Premier League, dan klub-klub lainnya melalui ECA dan tentang kelanjutan perkembangan permainan Eropa," bunyi keterangan Manchester United di laman resminya.
Usai didukung keputusan Pengadilan Uni Eropa, European Super League langsung mengumumkan format kompetisinya. Secara singkat, formatnya adalah kompetisi terbuka dengan promosi dan degradasi, meliputi dua tahap yakni tahap liga dan fase gugur. Sebanyak 64 klub akan menjadi peserta yang dibagi ke tiga liga.
(rin/nds)
