Arteta: Arsenal Masih Harus Belajar Lagi di Liga Champions

Arteta: Arsenal Masih Harus Belajar Lagi di Liga Champions

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 18 Apr 2024 21:20 WIB
MUNICH, GERMANY - APRIL 17: Kai Havertz of Arsenal reacts after been defeated by FC Bayern MΓΌnchen during the UEFA Champions League quarter-final second leg match between FC Bayern MΓΌnchen and Arsenal FC at Allianz Arena on April 17, 2024 in Munich, Germany. (Photo by Daniela Porcelli/Eurasia Sport Images/Getty Images)
Foto: Daniela Porcelli/Eurasia Sport Images/Getty Images
Munich -

Tak ada yang instan di sepakbola, itu yang dipercaya Mikel Arteta. Arsenal diakuinya masih butuh waktu untuk bisa bersaing di Liga Champions.

Arsenal terdepak di perempatfinal Liga Champions usai kalah 0-1 dari Bayern Munich di Allianz Arena, Kamis (18/4/2024) dini hari WIB. Itu berarti The Gunners takluk 2-3 secara agregat dalam dua pertemuan.

Kekalahan ini menandai pekan berat Arsenal yang akhir pekan lalu kalah 0-2 dari Aston Villa di Premier League. Kekalahan itu bikin mereka gagal memuncaki klasemen dan kini tertinggal dari Manchester City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kans ke semifinal Liga Champions, Arsenal sebenarnya sempat cukup difavoritkan. Mereka sedang tampil baik sementara Bayern Munich rapuh diguncang isu ketidakharmonisan tim. Ini pula yang diyakini memicu mundurnya Thomas Tuchel di akhir musim.

Akan tetapi nyatanya Bayern Munich menunjukkan kematangannya di ajang top tersebut, terlepas hambatan yang dialami. Manajer Arsenal Mikel Arteta pun mengakui bahwa ada hal-hal yang masih perlu dipelajari timnya sebelum bisa berbicara banyak di Liga Champions.

ADVERTISEMENT

"Kami tak bermain di kompetisi ini selama tujuh tahun dan tak berada di tahap ini selama 14 tahun. Ada alasan untuk itu. Kita ingin semuanya terjadi cepat, super cepat dalam satu musim," kata Arteta dikutip Standard.

"Saya rasa kami punya kapasitas dan kualitas untuk berada di semifinal, sebab marginnya sangat tipis. Margin-margin itu hadir dari sesuatu yang mungkin kami belum punya. Kami harus mempelajarinya."

"Jika melihat riwayatnya, klub-klub lain butuh tujuh, delapan, atau 10 tahun untuk sukses. Tapi itu tak akan membuat kami hari ini merasa lebih baik, sih, pastinya," imbuhnya.

(raw/cas)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads