Barcelona Didepak Inter, Laporta: Kami Dirugikan Keputusan Wasit

Barcelona Didepak Inter, Laporta: Kami Dirugikan Keputusan Wasit

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Kamis, 08 Mei 2025 17:30 WIB
Soccer Football - Champions League - Semi Final - Second Leg - Inter Milan v FC Barcelona - San Siro, Milan, Italy - May 6, 2025 FC Barcelonas Pau Cubarsi concedes a penalty against Inter Milans Lautaro Martinez REUTERS/Alessandro Garofalo REFILE - CORRECTING ID     TPX IMAGES OF THE DAY
Insiden tekel Pau Cubarsi kepada Lautaro Martinez yang berujung penalti (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo)
Jakarta -

Barcelona disingkirkan Inter Milan di semifinal Liga Champions. Presiden Barcelona Joan Laporta menyoroti kepemimpinan wasit di laga itu.

Barcelona terhenti di semifinal setelah kalah 3-4 dari Inter di leg kedua semifinal. Pertandingan yang digelar di Giuseppe Meazza pada Rabu (7/5/2025) dini hari WIB itu harus dituntaskan lewat extra time.

Barcelona tersingkir dengan agregat 6-7. Pada leg pertama di kandang Barcelona, kedua tim bermain imbang 3-3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertandingan leg kedua, ada sejumlah keputusan wasit yang menjadi sorotan. Salah satunya penalti untuk Inter di babak pertama.

Penalti itu didapat Inter setelah wasit Szymon Marciniak meninjau VAR atas tekel Pau Cubarsi kepada Lautaro Martinez. Hakan Calhanoglu yang maju sebagai eksekutor penalti lantas sukses menjalankan tugasnya untuk membawa Inter unggul 2-0.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Barcelona juga mengklaim layak mendapat penalti setelah bek Inter Francesco Acerbi melakukan handball. Namun, tidak ada hukuman dari wasit untuk kejadian ini.

"Kemarin memang bukan rejekinya, kami berjuang untuk lolos ke final di Munich, tapi tidak terjadi," ujar Laporta seperti dilansir Football Italia.

"Pada dasarnya karena keputusan wasit yang merugikan kami, tapi itu harus membuat kami lebih kuat jadi kami harus punya mentalitas yang dibutuhkan untuk juara LaLiga."

"Setelah kekalahan kemarin, ini jadi momen yang berat. Seperti yang saya bilang, final dalam jangkauan, tapi memang bukan rejekinya. Kami berjuang untuk mewujudkannya, tapi gagal," kata Laporta.

(nds/cas)

Hide Ads