Final Liga Europa: Karena Spurs Tak Mau Lagi Diolok-olok

Final Liga Europa: Karena Spurs Tak Mau Lagi Diolok-olok

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 21 Mei 2025 07:20 WIB
Soccer Football - Europa League - Europa League - Final - Tottenham Hotspur Media Day - Tottenham Hotspur Training Centre, London, Britain - May 12, 2025 Tottenham Hotspurs Son Heung-min with Brennan Johnson, Sergio Reguilon, Cristian Romero and Micky van de Ven during training Action Images via Reuters/Matthew Childs
Tottenham Hotspur tak mau lagi jadi bahan olok-olok fans (Action Images via Reuters/Matthew Childs)
Bilbao -

Tottenham Hotspur kerap jadi bahan lelucon karena selalu gagal meraih trofi. Final Liga Europa bakal jadi momentum Lilywhites untuk mengakhirinya.

Tottenham akan menghadapi Manchester United pada laga final di San Mames, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB besok. Ini jadi pertaruhan besar untuk kedua tim yang terpuruk di papan bawah Premier League.

Siapapun tim yang jadi juara, mereka akan lolos ke Liga Champions musim depan dan bisa berdampak besar untuk keuangan klub. Bagi Tottenham, final ini terasa krusial karena mereka sudah lama puasa gelar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali terakhir Tottenham berjaya adalah kala menjuarai Piala Liga Inggris 2008 atau 17 tahun lalu! Setelah itu Tottenham selalu jadi olok-olok karena kegagalan mereka untuk bersaing memperebutkan trofi.

Salah satu peluang terbesar ada di Liga Champions 2019/2020 sebelum dikalahkan Liverpool. Belum lagi para pemain yang dijual Tottenham biasanya selalu meraih trofi, termasuk Harry Kane musim ini.

ADVERTISEMENT

Maka dari itu, hanya trofi Liga Europa yang bisa membuat Tottenham tidak diledek rival.

"(Gelar juara Liga Europa) sangat penting tentunya, karena semua orang tahu setiap gabung Tottenham, pasti Anda akan mendengar: 'Ah, kamu gak akan juara di sana, sudah pasti nirgelar sepanjang karier," ujar bek Tottenham Micky van den Ven kepada Guardian.

"Semua pemain yang datang ke sini selalu bilang: 'Kita harus melakukan perubahan di klub ini'," sambungnya.

"Pelatih dan semua pemain bilang: 'Kami ingin mengubah klub ini'. Bagi kami, ini saat yang tepat mewujudkanya di Bilbao."

Tottenham pernah dua kali menjuarai ajang ini pada 1972 dan 1984.




(mrp/bay)

Hide Ads