Bonus itu diberikan oleh Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Mereka meyerahkan bonus itu di sela - sela pembukaan Rapat Kerja Nasional di Hotel Century, Senayan, Selasa (20/12/2016).
Acara rakernas PB PABBSI itu dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi, Kasatlak Prima Achmad Soetjipto, dan Ketua Umum KONI, Tono Suratman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memberikan apresiasi ini tidak hanya kepada atlet tetapi pihak pendukung yang berkontribusi pada cabang angkat besi dan atlet cabang lainnya seperti angkat berat, " lanjut dia.
Janji bonus rumah sendiri pernah diungkapkan Rosan pada Agustus lalu. Rosan menyatakan akan memberikan bonus dalam bentuk yang berbeda dari yang diberikan pemerintah berupa uang tunai Rp 2 miliar dan tunjangan Rp 15 juta perbulan, karena meraih perak di Olimpiade Rio. Hari ini bonus itu pun diberikan secara simbolis.
"Saya berharap dengan pemberian bonus ini mereka terus bisa berprestasi. Walau bonus juga bukan satu-satunya motivasi mereka, tapi paling tidak bisa memacu atlet lain dan yang muda untuk ke depannya, " tambah dia.
Sementara itu, Eko Yuli mengaku senang dengan bonus yang diberikan ini. " Senang sekali karena awalnya waktu tanding tidak ada janji soal bonus. Tapi pas dapat medali ternyata ada bonus ini," ungkap Eko.
Selain kepada Eko dan Sri, PABBSI juga memberikan penghargaan kepada lima pelatih dan atlet angkat berat putri, Sri Hartati, yang telah lima kali meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Berat di kelas 57 kg. Sri mendapatkan bonus sebesar Rp 50 juta atas prestasi yang ditorehkan.
Sementara pembina dan pelatih yang juga mendapat penghargaan adalah Imron Rosadi (pembina berdedikasi), Patmawati, Syafrizal, Taufik, dan Jasmi.
(mcy/cas)