Kepastian soal lintasan sintetis itu disampaikan Chief de Mission untuk Olimpiade Rio 2016, Raja Sapta Oktohari, kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/3/2016). Menurutnya, realisasi pembangunan lintasan itu merupakan hasil dari kunjungannya bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahwari ke lokasi latihan Maria, Selasa pekan lalu.
Saat itu,Β Menpora yang hadir bersama CdM, mendapat permintaan khusus dari Maria soal trek sintesis. Permintaan ini sejatinya sudah sejak lama didengungkan, baik oleh Maria maupun pelatihnya. Sehari-hari, Maria, yang sudah mendapatkan tiket Olimpiade ini, harus berpindah-pindah tempat untuk latihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan hasil dari komunikasi Kemenpora, Satlak Prima, dan CdM. Saat ini mungkin sudah dikerjakan lintasannya. Malah saya dengar biayanya menelan Rp 1 miliar," kata Okto.
Selain Maria, Okto mengatakan persiapan Olimpiade masih sesuai dengan rencana. Pihaknya pun terus melakukan komunikasi intensif dengan para stakeholder cabang olaharaga.
"Semua sudah berada jalur yang benar. Komunikasi kami dengan Kemenpora dan stakeholder olahraga pun terus berkomunikasi dengan Kemenpora dan Satlak Prima terutama soal anggaran," ujarnya.
Sementara itu, Gatot S. Dewa Broto, yang baru dilantik menjadi Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, mengatakan akan mengadakan pertemuan secara berkala dengan cabor proyeksi Olimpiade untuk memberikan informasi serta menyerap aspirasi para cabor.
"Di depan mata saya tidak bisa istirahat. Banyak pekerjaan rumah yang sudah numpuk selain beberapa event. Persiapan Asian Games 2018, MotoGP, Rio Haryanto yang belum selesai, apalagi sekarang ada Olimpiade juga," ungkapnya.
"Untuk mempersiapkan semuanya kami akan jemput bola untuk mengunjungi pengurus-pengurus cabor. Pertemuan direncanakan berlangsung 2-3 kali sebelum Olimpiade dihelat," pungkas dia.
(mcy/roz)











































