Meski menang telak tiga set atas Gresik Petrokimia di laga pertama, tim putri Jakarta Elektrik PLN mengaku agak kerepotan di akhir-akhir pertandingan.
Dalam laga perdananya di Final Four II Proliga di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Jumat (6/5/2016) sore WIB, Elektrik PLN menang 25-15, 25-21, dan 27-25. Menang mudah di set pertama, tim ibukota ini mendapatkan perlawanan mulai set kedua.
Bahkan mereka nyaris kehilangan set ketiga sebelum akhirnya menyamakan di angka-angka kritis, dan berbalik menang. Asisten Pelatih Alex Bonapea menyebut naiknya performa Petrokimia sempat merepotkan, tapi secara keseluruhan sudah mempersiapkan diri dengan matang sehingga bisa meredamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agak kesulitan di set ketiga, mereka pertahanan baik dan servis juga bagus. Ya kita sempat kerepotan," tambahnya.
Sementara Pelatih Petrokimia Li Huanning mengakui timnya secara kualitas masih sedikit tertinggal dari lawan. Meski demikian dia mengapresiasi perjuangan anak asuhnya di set kedua dan ketiga.
"Kalau dilihat dari skor 3-0, memang dari tim kami masih tertinggal dari lawan. Di set pertama terlihat perbedaannya jauh. Tapi belakangan kami bisa mengimbangi," katanya.
"Bukan karena persiapan atau latihan kurang, tapi mungkin karena bebannya terlalu besar. Set pertama tadi bukanlah mereka sesungguhnya, baru di set kedua dan ketiga muncul kemampuan sebenarnya."
"Memang hari ini kalah, kita harus terima. Tapi masih ada kesempatan lagi. Yang penting bagaimana mengembalikan fokus pemain dan membangunkan lagi mereka untuk main bagus besok," tandas dia.
Kemenangan ini membuat Elektrik PLN dipastikan lolos ke Grand Final dan tinggal menunggu lawan. Pemain Elektrik PLN Novita Dinda Pratama menegaskan kesiapan tim untuk menghadapi siapapun lawannya.
"Kita siap menghadapi siapapun. Yang jelas siapapun lawannya akan tangguh," kata Dinda. (raw/rin)











































