Seperti diberitakan sebelumnya ajang ONE FC yang rencananya akan digelar di Jakarta 14 Januari mendatang terancam batal. Pasalnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memberikan izin untuk bertanding.
Hal ini dilakukan BOPI menyusul adanya kesepakatan baru usai rapat yang dilakukan bersama badan-badan olahraga beladiri profesional Indonesia awal bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca juga: BOPI Belum Izinkan ONE FC Digelar Januari Nanti]
Jadinya ada beberapa poin yang belum dipenuhi ONE FC termasuk soal seleksi atlet lokal yang akan mengikuti ajang tersebut. Tiga atlet lokal yang sudah lebih dulu dipromosikan oleh pihak penyelenggara, yakni Adrian Matheis, Sunoto, dan Stefer Rahardian, dianggap masih minim pengalaman bertanding di kompetisi semacam ini.
Bahkan beberapa atlet papan atas MMA Indonesia yang berperingkat tinggi pun tidak diikutkan. Karena digelar di Jakarta, maka diharapkan lebih banyak atlet dan ofisial (wasit dan juri) lokal yang dilibatkan.
"Kami setuju dan mendukung BOPI atas keputusannya untuk menangguhkan izin ONE FC Januari nanti. Ini berdasarkan rapat awal bulan ini antara BOPI dan enam federasi olahraga beladiri. Ini bukan ingin menjegal, berlaku untuk semua olahraga sejenis bukan hanya ONE FC," ujar Wakil Ketua Federasi Beladiri Profesional (FBPro), Edwin Sanjaya, dalam perbincangan dengan detikSport, Kamis (29/12/2016) sore WIB.
"Ini hanya demi menegakkan aturan yang ada. Saya rasa poin-poin itu wajar. Harusnya ada kerjasama dengan badan olahraga yang ditunjuk sah oleh pemerintah (BOPI). Kami berharap ONE FC mau ikut aturan, harusnya ada pebalap ranking 1-5, lalu setidaknya 30-50 persen ada unsur Indonesia dalam ajang itu," sambungnya.
"ONE FC itu berapa kali main di sini, tapi atlet Indonesia sedikit sekali. Aturan ini wajar untuk ditegakkan."
Lebih lanjut, Edwin juga menjelaskan aturan BOPI ini diterapkan demi melindungi atlet-atlet Indonesia sendiri agar tidak jadi "samsak" atlet-atlet luar negeri yang secara kemampuan jauh di atas mereka.
"Jangan sampai atlet Indonesia jadi bulan-bulanan, kami ingin melindungi Indonesia. Kami juga tidak ingin malu sebagai tuan rumah. Ini semua demi kebaikan atlet kita," papar pemilik salah satu klub MMA terbesar di Indonesia, Bandung Fighting Club.
"Kita senang saja ONE FC digelar di sini tapi mereka harus mengikut aturan yang Ada. Aturan yang ada dibuat untuk keselamatan atlet dan peningkatan prestasi," tutup Edwin.
(mrp/fem)