Fadli punya sederet gelar juara bergengsi di ajang balap motor. Di antaranya Nasional IRS 2013 Supersport 600cc, Indoprix 2007 di kelas MP1 dan MP2, dan FIM UAM Asian Road Race 2004 Kelas 110 cc Seeded 2004. Namun pada tahun 2016, Fadli harus mengakhiri kariernya karena kecelakaan serius dan harus mengenakan protesis.
Fadli memang tak benar-benar meninggalkan dunia balap. Dia menjadi instruktur Astra Honda Racing School. Dia juga mendirikan sekolah balap, 43 Racing School. Nama itu diambil dengan nomor yang digunakannya kala masih turun ke sirkuit balap motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: M. Fadli, Dari Balap Motor Banting Setir ke Ajang Sepeda]
Di sela-sela mengajar, Fadli tetap menjalani hobinya untuk bersepeda. Berkat hobinya itu kini dia membuka peluang untuk turun ke lintasan balap lagi. Dia akan turun pada Kejuaraan Asia Paracycling di Bahrain bulan Maret 2017.
Adalah Puspita Mustika Adya, seorang mantan sprinter nasional, yang menemukannya. Puspita kini yang mendampingi Fadli dalam menyambut ajang tersebut.
Menariknya, Puspita adalah salah satu fans Fadli. Karena mengidolakan pebalap muda itu, Puspita pun kerap mengikuti aktivitas Fadli. Dia makin senang karena ternyata Fadli memanfaatkan balap sepeda untuk berlatih saat masih jadi rider Honda.
[Baca Juga: Berkat Hobi Nggowes, M. Fadli Jalani Periode Kedua di Lintasan Balap]
Puspita juga kerap menyaksikan Fadli tampil langsung di atas sirkuit balapan. Termasuk kala Fadli mengalami kecelakaan di Sirkuit Sentul di tahun 2015 itu.
Setelah kecelakaan itu, Puspita kehilangan kontak dengan Fadli. Hingga pembentukan tim paracycling nasional mengingatkan Puspita akan Fadli.
Entah kenapa Puspita yang bertugas membentuk tim paracycling teringat Fadli. Lewat foto di facebook yang diunggah racer Indonesia lain, Doni Tata, Puspita melihat Fadli tengah bersepeda. Fadli yang sudah mengenakan protesis tengah nggowes .
Puspita pun bersegera menghubungi Doni Tata dan menanyakan nomor kontak Fadli. Dari situlah komunikasi terhubung.
"Saya sempat tidak enak hati untuk menanyakan ini itu kepada dia dan menyampaikan niat saya. Tapi ternyata Fadli terbuka sekali, tidak ada rasa sungkan atau minder sedikitpun. Sungguh dia luar biasa," kata Puspita, Kamis (9/2/2017).
Sejak itu, komunikasi keduanya makin intensif. Sebulan terakhir ini, Puspita mendampingi Fadli berlatih rutin di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Menurut Puspita saat ini, kecepatan rata-rata Fadli sudah mencapai 37-38 km/jam.
"Persiapan Fadli memang mepet. Ia setidaknya butuh waktu setahun agar bisa meraih hasil maksimal. Tapi, saya tetap optimistis kalau ia dapat meraih hasil bagus. Kita lihat saja hasil di Bahrain nanti baru bisa bicara banyak," ujar Puspita.
(fem/mrp)











































