Upaya Senam Capai Target di SEA Games Meski Dukungan Minim

Upaya Senam Capai Target di SEA Games Meski Dukungan Minim

Mercy Raya - Sport
Rabu, 22 Mar 2017 00:40 WIB
Upaya Senam Capai Target di SEA Games Meski Dukungan Minim
Foto: detikSport/Rachman Haryanto
Jakarta - Satlak Prima menargetkan satu medali emas untuk cabang olahraga senam di SEA Games 2017 di Malaysia. Sayangnya, hingga kini dukungan pemerintah terbilang masih minim.

Pelatih senam putri, Eva Butar Butar, mengatakan bahwa hingga kini pihaknya belum menerima dukungan apapun dari Prima.

"Saya tidak tahu dukungan apa dari Prima. Kami belum terima uang saku, kami juga pelatih tidak pernah diajak rapat. Saat ditanya soal akomodasi kepada manager kami juga, katanya mau ditanyakan ke Prima. Tetapi sampai sebulan kami tidak mendapatkan jawabannya," kata Eva ketika ditemui di sela-sela latihan di Gedung Senam Raden Inten, Jakarta Timur, pada Selasa (21/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Senam Bidik Satu Emas di SEA Games 2017)

Eva yang sudah menjadi pelatih nasional sejak 1999 ini mengatakan, untungnya dari pihak DKI Jakarta membantu menyediakan akomodasi atlet, baik untuk tempat tinggal maupun latihan.

Sejauh ini, para atlet menjalani latihan di Gedung Senam Raden Inten, Jakarta Timur. Di sana juga mereka ditempa fisik maupun tekniknya, bersamaan dengan atlet-atlet junior lainnya. Sementara untuk tempat tinggalnya, DKI meminjamkan wismanya untuk bisa ditempati para atlet pelatnas.

"Tetapi untuk makan mereka sendiri, malah kadang-kadang diambil alih oleh klub," kata Eva, mantan pesenam era 1980-an ini.

Eva menambahkan, kurangnya dukungan pemerintah menjadi tantangan tersendiri bagi dia dan para atletnya. Beruntung, dirinya punya gairah yang besar terhadap olahraga senam sehingga masalah-masalah tersebut mudah diatasi.

"Bosan sih enggak. Cuma karena ini sudah menjadi passion saya. Saya juga punya klub, jadi sebisa mungkin saya support atlet saya. Karena kalau bukan kita siapa lagi?" ujar dia.

Akan tetapi, Eva juga mengakui bahwa kurangnya dukungan dari pemerintah sedikit banyak memengaruhi prestasi para atletnya. Jika dibandingkan dengan zaman dirinya masih menjadi atlet, prestasi senam dulu dengan sekarang memang jauh menurun. Tim senam Indonesia memang pernah berjaya pada 1980-1990-an.

"Tetapi kalau dulu karena memang pelatnas itu tidak pernah berhenti. Kami saja setahun ujicoba atau training camp itu bisa sampai lima sampai enam kali setahun. Kalau sekarang 'kan di senam habis SEA Games berhenti. Saya juga tidak tahu yang sekarang seperti apa. Mungkin Prima masih mau lihat hasil SEA Games dulu. Kami juga tidak tahu apakah Asian Games lanjut, tetapi 'kan tetap harus dilombakan karena itu cabang Olimpiade," kata peraih tujuh medali emas dalam tiga kali SEA Games (1985, 1987, dan 1989) ini.

"Tak hanya itu, karakter atlet sekarang juga mudah menyerah dan mentalnya kurang kuat. Mungkin itu juga yang menjadi kendala senam Indonesia," ujar Eva.


(mcy/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads