SUGBK di Senayan, Jakarta Pusat direnovasi untuk menyambut Asian Games 2018. Penampakan SUGBK tak berubah dengan atap temu gelang, tribune penonton dua lantai, dan lapangan hijau yang dikelilingi oleh lintasan atletik. Tapi, SUGBK akan terasa lebih Indonesia dan modern.
"Stadion Utama justru kami kembalikan kepada orisinalnya. Tampilan lebih baru, tapi wajah aslinya dilindungi," kata Direktur Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto dalam perboincangan dengan detikSport, Kamis (29/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dijamin nyaman untuk bermain bola, SUGBK juga bisa digunakan menggelar konser tanpa perlu khawatir rumput rusak karena terinjak-injak penonton yang sampai ribuan dengan bermacam bentuk alas kaki. SUGBK memiliki penutup (grass cover). Katanya, rumput bakal tetap aman meskipun ditutup selama lima hari dan dipasang panggung di atasnya.
![]() |
Lapangan rumput dikelilingi trek atletik berbentuk oval. Nuansa yang sangat Indonesia terlihat dari tribune penonton yang berwarna merah, putih, dan abu-abu.
"Kombinasi warna di tribune itu akan menampakkan ilusi kibaran bendera Merah Putih jika dilihat dari udara," tutur Winarto.
[Baca Juga: Stadion Utama GBK Akan Dilengkapi Deteksi Wajah dan Keamanan Tiga Lapis]
Sebelumnya, tribune penonton di SUGBK berwarna biru, yang sudah memudar di sana sini. Sebagian lain berwarna kuning terang. Kini, SUGBK memiliki tribune single seat. Masing-masing tribune dinomori. Penonton bisa memesan tiket sesuai dengan selera dan ketersediaan lewat online.
"Seperti nonton bioskop," tutur Winarto.
![]() |
Perubahan itu memang memberikan konsekuensi jumlah penonton yang tertampung bakal makin sedikit. Nantinya, SUGBK berkapasitas 78.000 alias berkurang 2.000 dari sebelum renovasi.
Seperti stadion sepakbola lainnya, SUGBK akan memiliki ruang ganti pemain, media center, dan papan skor. Kebaruan SUGBK akan terasa pada toilet, baik untuk pemain ataupun penonton, pelayanan tiket, area publik, serta akses masuk penonton (dengan tiga lapis keamanan).
Kekinian SUGBK dijamin bakal terasa pada teknologinya. Pencahayaan stadion akan mencapai 3.000 lux. Sound system yang digunakan juga lebih baru.
Selain itu, penonton dan pewarta tak akan kesulitan untuk berbagi informasi lewat media sosial nantinya. Sebab, SUGBK sedang melengkapi diri dengan tiga kabel optik.
"Ada tiga jaringan fiber optik yang dipasang, Selain memudahkan wartawan mengirimkan video, foto, dan berita, kami tidak ingin ada monopoli," ujar Winarto.
![]() |
Selain itu, SUGBK dilengkapi dengan CCTV 7K untuk mendeteksi wajah dan aktivitas penonton, serta barang-barang yang tertinggal. SUGBK juga memiliki 1.293 panel surya di atap bangunan, yang disebut-sebut mampu menghasilkan energi listrik sampai 450 kilowatt dan mampu menghasilkan listrik kurang lebih 1 megawatt.
[Baca Juga: Royal Box SUGBK Dipasangi Kaca Antipeluru]
Bahkan, PPKGBK berencana untuk membangun museum di SUGBK. Tapi, nanti setelah Asian Games 2018 selesai bergulir.
"Sekarang kami berfokus menyiapkan kebutuhan Asian Games. Selain dana tersedot ke sana, Asian Games juga membutuhkan banyak sekali ruangan. Dan seluruh area di SUGBK akan digunakan untuk keperluan itu,"ucap dia.
Satu hal yang belum bisa direalisasikan oleh SUGBK dengan rasa barunya. SUGBK belum ramah intuk difabel.
Menarik menunggu SUGBK selesai bersolek!
(fem/din)