Diananda tampil cemerlang di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Dia berhasil meraih dua medali emas dari nomor perorangan dan ganda campuran recurve bersama Riau Ega Agatha Salsabila. Mereka sukses mengalahkan Khairul Anuar/Nur Aliya di partai final nomor recurve ganda campuran dengan skor 5-3. Istimewanya lagi, emas perorangan menjadi emas pertama bagi kontingen Indonesia.
Torehan dua emas itu menjadi modal Diananda menuju Asian Games 2018. Sadar persaingan Asian Games tidak semudah SEA Games, mahasiswa jurusan psikologi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya itupun menggeber latihan sesegera mungkin setelah pulang dari Malaysia. Dia berlatih bersama tiga atlet rekannya, Titik Kusumawardani, Linda Lestari, dan Riau Ega Agatha Salsabila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diananda cs memang tak memiliki waktu banyak untuk persiapan Asian Games. Praktis mereka hanya punya waktu sembilan bulan untuk menggeber persiapan. Beruntungnya, mereka tak perlu harus mengulang program dari awal.
Pelatihnya Denny Trisyanto menyebut atlet yang kemarin turun di SEA Games tinggal melanjutkan program saja, sembari memperbaiki kekurangan.
"Ya, seperti belajar untuk lebih tenang. Kemarin saat di Malaysia kelihatan tegang dan di partai final itu pengaruh banget karena sampai kejar--kejaran skornya. Jadi memperbaiki mental lah," Diananda menjelaskan.
"Apalagi di Asian Games nanti lawannya lebih berat. Bisa dibilang Asian Games rasa Olimpiade. Soalnya juara dunianya rata-rata dari Asia juga, seperti Korea dan China," ujar dia.
Meski begitu, semangat Diananda tak lantas surut. Dia menancapkan target dua emas di multiajang negara-negara Asia tersebut.
"Target untuk Asian Games, insyallah emas. Targetnya di beregu dan mix team," dia mengatakan.
(mcy/fem)