Pencapaian panahan Indonesia di test event Asian Games 2018 terbilang kurang menggembirakan. Dari delapan kategori yang dipanggungkan, Indonesia hanya bisa mengamankan satu medali emas.
Padahal, test event untuk panahan hanya diikuti sembilan negara. Jumlah tersebut lebih sedikit ketimbang Asian Games yang bisa menghadirkan 45 negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Trio Srikandi Menyelamatkan Muka Indonesia di Kala Hujan]
"Tiga kali final dapat perak terus, tapi memang belum rizkinya. Kita baru sebulan ini Pelatnas latihan bareng. Nanti Asian Games enggak bakal beda, ada poin dimana saya harus tajam di setiap anak panah," kata Ega di Arena Pahanan, Komplek GBK, Jakarta, Kamis (15/2/2018).
"Evaluasinya, saya harus benar-benar maksimalkan tiga anak panah itu. Kasih hasil terbaik, tapi memang lawannya lebih bagus. Karena masih awal, dengan hasil ini saya juga syukur untuk ke Asian Games. Saya mau tambah porsi latihan," Ega mengungkapkan.
"Targetnya emas, lawan terberat diri kita sendiri, enggak ada yang berat kalau kita mau berusaha. Kalau mau dapat emas kita harus kalahkan Korea," ujar Ega.
Atlet panahan lainnya, Rona Siska Sari, mengakui belum tampil maksimal meski berhasil membawa emas dari compound beregu putri. Dia mewaspadai Korea Selatan sebagai rival terberat.
"Kita mau latihan lagi, karena kita kan belum ketemu yang jagonya kan. Baru sembilan negara, belum semua. Korea bagus, sudah merata semuanya, tinggal nanti ketemu saja. Yang diwaspadai Korea, India, Taipei bagus juga," dia menerangkan.
Soal venue panahan sendiri, ungkap dia, sudah sangat baik. "Enggak ada (komplain). Semua bagus, bagus," ujar Rona.
(idr/fem)