Tiga venue Asian Games 2018 sejauh ini belum selesai pengerjaannya, kendati bakal dipakai kurang dari 100 hari lagi. Adalah venue bisbol, squash, dan layar.
Beberapa venue sendiri memang baru diputuskan untuk dibangun belakangan. Seperti layar misalnya, segala persiapannya baru diputuskan pada sidang kabinet awal 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki, usai melakukan inspeksi di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (10/5/2018), menilai persiapan mepet menjadi penyebab utama mundurnya target penyelesaian pembangunan venue Asian Games.
"Nah makanya, layar dan jetski itu di Ancol, memang baru diperintahkan pada sidang kabinet awal 2018. Sehingga kami baru tanda tangan kontraknya saja 21 maret untuk yang squash, layar, dan jetski," kata Basuki kepada detikSport.
Tapi ia menegaskan, waktu mepet itu tidak menjadi kendala. Ia mengaku ada cara-cara agar target penyelesaian venue Asian Games pada Juni bisa tercapai.
"Kalau konsultasi seperti studi, itu malah gak bisa dipercepat karena itu otak. Tapi kalau bangunan, itu asal bisa nambah jam kerja, alat, tenaga kerja, itu pasti bisa dipercepat. Sedangkan umur beton pun sekarang ada aditif, dari yang dua minggu jadi seminggu, jadi semua ada solusinya," tambahnya.
"Jumlah pekerjanya mencapai ratusan. Seperti di cofftee hampir 1000 orang, sementara squash ada 500 orang. Jadi saya kira semua bakal sesuai perhitungan."