Popularitas Emil, 23 tahun, melejit kala berhasil memboyong tiga medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat di cabang olahraga atletik. yakni dari nomor 100 meter gawang putri, 4x100 m estafet putri, dan sapta lomba putri.
Emil, atlet DKI Jakarta, tersebut juga berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus. Putri pasangan Delvia dan Zainur itu memecahkan rekor PON sekaligus rekor nasional untuk sapta lomba dengan raihan 5.382 poin. Rekor nasional sebelumnya 5.204 poin dipegang oleh Rumini pada 1993.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil juga mencatatkan dua rekor lain, yakni rekor PON untuk 100 meter gawang. Awalnya, dia membuat catatan 13,50 detik (sebelumnya dipegang oleh Dedeh Erawati di PON 2012 Riau dengan 13,63 detik) pada babak penyisihan. Kemudian, Emil memecahkan rekornya sendiri di final dengan catatan waktu 13,35 detik.
Tiga medali itu menjadi bukti ketangguhan Emil di tiga nomor atletik tersebut; lari 100 meter gawang putri, 4x100 meter estafet, dan sapta lomba (100 meter nomor lari gawang, lompat tinggi, tolak peluru, lari 200 meter, lompat jauh, lempar lembing, dan lari 800 meter).
Di sisi lain, regenerasi di nomor 100 meter gawang dari tangan Dedeh kepada Emilia berjalan mulus. Juga untuk sapta lomba yang sudah cukup lama tak memiliki atlet putri yang cemerlang.
Tapi, untuk menghadapi Asian Games 2018, Emil tak mau mengambil risiko terbesar atlet, cedera sebelum bertanding. Dia pun memilih satu nomor terbaiknya untuk mewakili Indonesia di pesta olahraga se-Asia itu.
Baca Juga: Ingin Fokus, Pelari Gawang Emilia Nova Tidak Puasa Selama Latihan
"Ini Asian Games pertamaku dan aku memilih untuk berfokus di 100 meter lari gawang. Sebab, aku sudah memiliki pengalaman tampil di nomor ini pada SEA Games," kata Emil dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Kalau untuk nomor sapta lomba, nomor itu kan butuh teknik, makanya harus memiliki persiapan dan kemampuan yang matang. Nah, kalau dibandingkan, aku lebih matang di gawang. Kalau dua-duanya disiapkan, nanti malah takut cedera," ujar Emil.
Selain itu, Emil menilai potensi untuk mengembangkan diri di level internasional paling besar ada pada nomor 100 meter lari gawang. Tapi, bukan berarti Emil benar-benar meninnggalkan sapta lomba,, dia cuti sejenak demi Asian Games.
![]() |
"Lagipula, untuk level internasional peluang di lari gawang lebih besar. Untuk sapta lomba pecah rekornas lebih gampang tapi tidak di SEA games atau Asian Games, ini teknik sekali," dia menambahkan.
"Saat ini, persiapannya 85 persen, mudah-mudahan saya terusin sampai Asian Games, bisa terus maksimal. Kalau jadi, jadi ada uji coba di Korea Terbuka, uji coba terakhir sebelum Asian Games," ujar dia.
Sebagai debutan di Asian Games, Emil tak mematok target muluk. Sebab, atlet China, Jepang, dan Korea masih mendominasi persaingan Asia.
Emil hanya perlu berlatih habis-habisan dan tampil melawan para rival di venue atletik Asian Games, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 18 Agustus hingga 2 September nanti sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
(fem/fem)