"Kami memastikan mayoritas produk dan orang-orang yang terlibat dalam Asian Games dari dalam negeri. Kami bekerjasama dengan 17 perusahaan pemegang lisensi dan 15 perusahaan dari itu adalah lokal," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Erick Thohir di Kawasan GBK, Rabu (30/5/2018).
Direktur Pengelola Suvenir INASGOC, Mochtar Sarman, mengatakan perusahaan-perusahaan pemegang lisensi yang terpilih sudah melalui seleksi, yang meliputi kualitas produk, kredibilitas perusahaan, hingga bagaimana produk tersebut dapat diterima pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Mochtar juga bahwa saat ini pihaknya telah memiliki 350 desain untuk produk-produk suvenir Asian Games dari semua kategori.
"Kami juga masih akan menambah para pemegang lisensi baik dari usaha kecil dan menengah. Diharapkan waktu produksi cukup," ujarnya.
Perusahaan Luar Negeri Bantu Promosi
Selain 15 perusahaan lokal, INASGOC juga menetapkan dua perusahaan asing dalam perannya membuat produk suvenir. Erick menyebut hal itu bagian dalam promosi juga.
"Memang kalau kita bicara ekonomi impact mau tidak mau harus meningkatkan tadi daya saing daripada perusahaan perusahaan Indonesia dan termasuk UKM. Nah, kami juga tidak bisa menutup mata 'oh INASGOC masih ada 1-2 partner dari luar negeri, tetapi partner di luar negeri itu memang kami harapkan untuk promosi di luar negeri juga. Sebagai contoh, perusahaan apparel, perusahaan yang buat timah, itu mereka menjual program Asian Games di mancanegara," kata Bos Mahaka Group ini.
Baca Juga: Dari Ajang 17-an, Emilia Nova Kini Jagoan 100 Meter Lari Gawang
"Tetapi mayoritas yang ada di Indonesia itu memang fokus di Indoensia. Mereka perusahaan Indonesia, dan desainer Indonesia, dan mereka melibatkan ratusan UKM bahkan ribuan pekerja," katanya.
"Contoh tadi ada perusahaan yang khusus anyam-anyaman, itu melibatkan satu daerah yang mohon maaf agak tertinggal. Tetapi ibu-ibunya semua melakukan anyaman. Atau kita lihat perusahaan sepatu yang ada di Jawa Barat, dia bekerja sama dengan UKM di Jabar untuk sepatu Asian Games. Hal ini kami harapkan selain ekonomi impact tetapi juga mengangkat kualitas produk Indonesia karena Asian Games ini bagian dari promosi budaya, negara, pariwisata, dan produk Indonesia," dia menjelaskan.
(mcy/fem)