Emilia sudah menjadi bagian pelatnas atletik sejak remaja. Atlet asal DKI Jakarta itu lolos lewat pantauan ketua Umum PB PASI, Bob Hasan.
Tak memiliki prestasi mentereng layaknya atlet pelatnas lain, Emil sempat minder. Periode itu merupakan periode muram dalam kariernya. Di masa-masa awal berpisah dengan orang tua, dia justru disepelekan oleh para senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu masih senioritas banget di pelatnas. Emil diremehkan. Kalau dilihat ke belakang, hal itu malah jadi momen paling mengesanan," kata Emil dalam wawancara One on One dengan detikSport.
"Diremehkan itu seperti, enggak ditemenin. Tapi, kalau sekarang sudah beda. Sekarang sudah banyak teman dan Emil selalu ingat kalau sudah maju enggak boleh sombong, bahkan kepada orang yang dulu ngeremehin Emil," ujar Emil.
"Sekarang Emil bisa ngebuktiin, bisa bantu orang tua. Emil juga tidak mau untuk meneruskan hal-hal itu," dia menegaskan.
Emil membuktikan dengan meraih tiga medali emas sekaligus memecahkan rekor PON 3 kali. Tiga kali lari, tiga kali pecah rekor," kata Emil.
Baca Juga: Tekad Emilia Nova Agar Saptalomba Keren di Mata Generasi Milenial (fem/fem)