Sepakbola memang sangat dekat dengan Alya. Dia putri bekas pemain Timnas di SEA Games 1987, Tias Tono Taufik.
Alya kecil kerap mengikuti sang ayah ke lapangan sepakbola. Bagi Alya, menggocek bola sudah otomatis dipelajarinya saat ikut-ikutan ke lapangan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di antara basket, waktu itu aku akut latihan di klub mama di Ragunan, voli, pencak silat, aku paling cocok ke bola. Aku mau banget untuk jadi pemain timnas," kata Alya mengenang masa kecilnya.
"Tapi, pada waktu aku belajar main bola, sepakbola perempuan itu belum seperti sekarang, futsal pun belum banyak kelompok usia kecil yang serius membuat pembinaan. Sekarang, di sekolah dan kampus banyak," ujar dia.
"Dulu sama papa dibilang enggak ada, nanti baru ada saat umur 17 tahun. Tapi, ternyata saya enggak kesampaian. Tapi untuk penikmat bola, sampai sekarang masih terus mengikuti sepakbola," kata Alya.
Dalam prosesnya, Alya berlatih polo air. Dia menilai cabang olahraga polo air semenarik sepakbola, dengan sama-sama permainan dan dilakukan bersama tim. Bahkan, olahraga polo air lebih menantang karena dilakukan di tengah kolam renang.
Baca Juga: Rindu Dendam Alya Nadira di Polo Air (fem/fem)